KabarOto.com - George Russell (Mercedes AMG Petronas) mengutarakan pendapatnya soal Red Bull Racing melakukan sandbagging. Sandbagging adalah menahan potensi terbesar mobil, untuk mencegah FIA merubah regulasi.
"Yang pasti mereka menahan diri. Saya pikir mereka malu untuk menunjukkan potensi penuh mereka karena semakin cepat mereka terlihat, semakin olahraga ini akan mencoba dan menahan mereka entah bagaimana caranya," ujar Russell dalam suatu podcast.
Red Bull Racing memang sangat superior sejak musim lalu, dominasinya tidak terkejar oleh tim lain. Bahkan Scuderia Ferrari, Mercedes AMG Petronas, dan Aston Martin musim ini masih belum bisa menandingi kecepatannya.
Baca Juga : Mobil George Russell Terbakar Di GP Australia, Lewis Hamilton: Benar-Benar Hari Yang Sial
Bahkan di Bahrain, Verstappen berjarak 11,987 detik dari pemangku tempat kedua. Lalu di Arab Saudi walau pembalap Belanda finis kedua, namun dirinya berjarak sekitar 15,417 detik dari Fernando Alonso (Aston Martin) di tempat ketiga.
Lalu di Grand Prix Australia, walau finis-nya dirasa kurang klimaks, namun jarak rata-rata Verstappen dengan Lewis Hamilton (Mercedes AMG Petronas) sebelum red flags sekitar 8,438 detik.
Baca Juga : Alex Albon Ungkap Kekecewaan Gagal Finis Di F1 Australia 2023
Strategi ini sebenarnya juga pernah diterapkan pada 2014, karena saat itu performa mereka sangat superior dan mendominasi. Bayangkan dari 19 seri, mereka memenangkan 16 podium pertama, 31 podium dan menyabet juara dunia melalui Lewis Hamilton, serta juara konstruktor.
