KabarOto.com - Hankook, produsen ban asal Korea Selatan akan memperkenalkan produk baru dari generasi Dynapro AT2. Ban ini khusus dibuat untuk mobil jenis SUV dan double cabin.
Diyakini profil ban dengan bentuk bergerigi (pacul) akan diluncurkan awal tahun 2020. Pilihan dengan pelek 15-20 inci, cocok untuk off-road juga on-road.
Apriyanto Yuwono sebagai National Sales Manager Sales Domestic, Hankook Tire Sales Indonesia mengatakan, "ban ini fokus untuk mobil jenis SUV, karena di Indonesia tren SUV terus tumbuh."
Perihal harga, dirinya belum memberikan informasi detail, Hankook juga akan menghadirkan versi diameter pelek 17 inci, namun khusus untuk premium SUV.
Baca Juga: Hankook Tire Pasok Ban Ventus S1 Evo 3 Untuk Porsche Cayenne
Namun Apriyanto sekali lagi belum bisa menjelaskan berapa harga jualnya. "Untuk Dynapro AT2 model lama Rp1,5 juta sampai Rp2 juta, kemungkinan model baru tidak berubah, ada kemungkinan naik sedikit," jelas Apriyanto di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Dia juga menjelaskan perbedaan Dynapro AT2 model lama dengan model baru, salah satunya tekanan terdistribusi pada permukaan ban lebih merata, membuat usia pakai ban lebih lama dan minim tingkat keausan.
"AT2 terbaru ini disematkan berbagai teknologi modern, dari sisi desain, alur yang multi arah. Lalu rancangan diperkuat dengan dengan teknologi sudut blok bertingkat," tambahnya.
Teknologi sudut blok tersebut tujuannya untuk meredam gesekan suara antara permukaan ban dan jalan. Menurutnya, ban jenis pacul ini akan menimbulkan suara saat berjalan di aspal.
Hankook banyak melakukan penyempurnaan pada Dynapro AT2 ini, di antaranya struktur ban tapak bawah yang diperkuat, nilon, baja, serta kawat manik tanpa sambungan. Fungsinya untuk mencegah pemisahan saat berkendara di luar jalan dengan tekanan udara.
Baca Juga: Gerakkan Ekonomi, Hankook Kembangkan Desa Binaan Di Cikarang
Lewat ban Dynapro AT2, Hankook berharap bisa merambah ke segmen SUV, karena selama ini Hankook hanya bisa meraih 20 persen penjualan di segmen itu. Sementara penyumbang terbanyak masih didominasi oleh ban untuk MPV dan LCGC.
