KabarOto.com - Honda berencana menginvestasikan 2,29 miliar dolar AS bersama merek baterai GS Yuasa, mengembangkan dan memproduksi sel untuk kendaraan listrik di masa akan datang.
Melansir laman Nikkei Asia, keduanya akan mendirikan perusahaan patungan tahun ini. Nantinya, pabrik baterai lithium-ion berkapasitas awal 20 gigawatt per jam. Honda dan GS Yuasa juga akan berkolaborasi dalam penjualan dan operasi bisnis lainnya, melalui usaha patungan tersebut.
Baca Juga: Honda Berencana Luncurkan SUV Listrik Baru Tahun 2025
Sebelumnya, rencana ini sudah terungkap pada bulan Januari lalu. Saat itu juga kedua perusahaan akan mempertimbangkan untuk bekerja sama dalam pengelolaan kekayaan intelektual, serta perancangan sistem manufaktur yang efisien. Kemitraan ini akan diumumkan pada waktu yang tepat bagi kedua perusahaan.
Pada bulan Desember, pemerintah Jepang mengatakan baterai penyimpanan adalah produk kritis yang strategis dan percaya bahwa pengembangan dan produksi lokal adalah kunci keamanan ekonomi. Sebagai bagian dari penetapan baru ini, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang akan menyediakan sekitar $1,12 miliar untuk mensubsidi usaha patungan tersebut.
Baca Juga: Honda Civic Type R S Grade Minim Fitur Tapi Lebih Ringan
Honda perlu mengamankan pasokan baterai yang besar jika ingin mencapai target penjualan kendaraan listriknya. Pabrikan mobil saat ini, bertujuan untuk menjual kendaraan listrik dan sel bahan bakar pada tahun 2040.
Honda juga telah mendapatkan kesepakatan pasokan dengan Envision AESC untuk baterai EV dan juga bermitra dengan LG Energy Solutions, pada pabrik baterai bersama di Amerika Serikat yang akan dibuka pada tahun 2025. Selain itu, Honda juga akan membeli baterai dari CATL hingga tahun 2030.
Sebagai informasi, Honda dan GS Yuasa telah bekerja sama secara luas di masa lalu dan pada tahun 2009, membentuk perusahaan patungan Blue Energy untuk menyediakan baterai hybrid ke Honda dan Toyota.
