POPULAR STORIES

Ini Alasan Honda Masih Tetap Di F1 Bersama Red Bull Racing

 Ini Alasan Honda Masih Tetap di F1 Bersama Red Bull Racing Sumber: Formula 1

KabarOto.com - Pada akhir musim Formula 1 2020, penggemar balapan jet darat itu dikejutkan dengan pengumuman dari pabrikan Honda yang akan hengkang dari balapan tersebut akhir musim 2021. Kemudian pabrikan Jepang itu akan men-support Red Bull Racing hingga 2022, sebelum regulasi engine freeze berlaku mulai 2022 hingga 2025.

Kini ada pengumuman bahwa tidak sepenuhnya Honda cabut dari gelaran F1, pernyataan di awal yang menyebut bahwa Honda akan tetap mendukung Red Bull Racing hingga akhir musim 2022 dan barulah benar-banar lepas dari F1.

Ternyata, kini pabrikan mesin Honda berubah pikiran untuk menyuplai mesin Red Bull Racing musim ini, mengapa?

Baca juga: Honda Tetap Suplai Mesin Untuk Red Bull Racing

TAG Heuer pernah menjadi merek mesin bagi Red Bull Racing musim 2016-2018

Jika mengacu pada pernyataan awal Honda akan cabut dari F1, Red Bull Racing akan menggunakan mesin bekas Honda musim 2021 dan melalui divisi barunya yakni Red Bull Powertrains bertugas untuk mengembangkannya dan menjaga durabilitas mesin itu mulai tahun ini.

Red Bull Powertrains adalah sebuah perusahaan pembuat mesin Formula Satu dibawah Red Bull GmbH. Perusahaan tersebut dibentuk pada 2021 untuk mengambil alih operasi mesin Formula 1 yang dikembangkan Honda sejak 2022, setelah pengumuman mundurnya pabrikan asal Jepang tersebut dari F1 pada 2021.

Kembali perihal kembalinya pabrikan Honda, awalnya akan membantu secara penuh Red Bull Powertrains, hingga akhirnya rencana berubah pada 2022 ini. Pihak Honda memutuskan untuk melanjutkan kerjasama hingga musim 2025, hal ini diutarakan oleh Helmut Marko selaku penasehat Motorsport Red Bull Racing.

Menurut informasi, Honda tetap meninggalkan F1, tetapi hanya sebatas namanya saja. Nantinya yang bakal terlihat sebagai mesin nama Red Bull Powertrains. Hal ini pernah terjadi pada Red Bull Racing pada musim 2016 hingga 2018, di mana kerjasama mesin Renault tetap berlangsung namun dengan nama TAG Heuer yang merupakan produsen jam tangan terkemuka.

Honda punya alasan sendiri untuk mengubah pernyataannya dan memperpanjang kerjasama dengan Red Bull Racing, menurut Helmut Marko karena prestasi musim 2021 yang sukses. Ini akibat proyek pengembangan mesin Honda yang berbuah hasil dengan Red Bull Racing mampu memberikan perlawanan tim Mercedes-AMG Petronas, dan akhirnya mengantarkan Max Verstappen sebagai juara dunia pembalap F1 2021.

Baca juga: Begini Bedanya Mobil Formula 1 Spesifikasi 2022

Musim 2021, sanggup memberikan perlawanan Mecedes-AMG Petronas yang mendominasi sejak 2014

Namun alasan lainnya adalah karena Honda melihat peluang teknologi F1 bisa diadaptasi ke kendaraan biasa. Seperti teknologi baterai ERS yang dianggap bisa membantu pabrikan Honda dalam pengembangan mobil listriknya.

Regulasi 2022 salah satunya adalah larangan pengembangan mesin (engine freeze), di mana tim dan pabrikan mesin dilarang melakukan pengembangan mesin baik itu komponen dan teknologi pendukungnya. Regulasi ini jelas menguntungkan Honda karena tidak perlu lagi melakukan pembuatan mesin hingga 2025.

Regulasi engine freeze ini diterapkan dalam 2 tahap, yakni:

  • Mulai 1 Maret 2022, pabrikan mesin dilarang melakukan pengembangan lagi terhadap komponen ICE, MGU-H, turbo dan spesifikasi bahan bakar.

  • Selanjutnya mulai 1 September 2022, pengembangan komponen yang dibekukan adalah MGU-K, energy store dan control electronics.

Sebelumnya regulasi 2022 salah satunya adalah spesifikasi bahan bakar yang berubah, kandungan bio fuel yang semula 5% kini bertambah menjadi 10%. Tentu hal ini akan menyebabkan penurunan tenaga mesin, perubahan spesifikasi bahan bakar ini membuat pabrikan mesin di F1 mengatur ulang komponen ICE (internal combustion engine).

Untungnya Honda telah melakukan pengembangan mesin 2022 sejak jauh-jauh hari musim lalu terkait rencana mundur mereka di F1. Hal ini akan membuat Red Bull Racing punya peluang memiliki performa lebih baik musim 2022, apalagi komitmen honda untuk tetap mendukung tim ini dan menyuplai komponen baru sebelum regulasi engine freeze diberlakukan.

Baca juga: Juara Dunia Termuda, Peringkat Manakah Max Verstappen?

Sempat menampilkan livery khusus di F1 Turki sebagai tanda perpisahan Honda

Keuntungan bagi Honda dengan penerapan regulasi engine freeze ini adalah bisa berkonsentrasi penuh bersama Red Bull Racing mempersiapkan mesin yang sesuai regulasi baru musim 2026. Meskipun belum jelas apakah benar-benar membuat dan mengembangkan mesin baru Honda, tetapi tugas utama dari Red Bull Powertrains musim ini adalah merawat dan menjaga reliabilitas mesin Honda.

Sementara mantan Chief Executive Honda yakni Masashi Yamamoto, kini mendirikan sebuah perusahaan atau organisasi yang akan menjadi penghubung antara pabrikan mesin Honda dengan tim Red Bull Racing, ini menjadi isyarat jika Honda akan bekerjasama jangka panjang dengan Red Bull Racing.

Kita lihat saja kelanjutannya, jadi livery khusus Red Bull Racing di F1 Turki 2021 itu sebagai perpisahan akhirnya harus ditutup dan membuka lembaran baru ke depan.