KabarOto.com - Berdasarkan cara pembuatan, pada dasarnya pelek mobil terbagi jadi tiga jenis, yaitu casting, flow forming dan forged. Perbedaan ketiga pelek tersebut dijelaskan oleh Aldhy Rais selaku Community Manager HSR Wheel.
Sesuai namanya, pelek casting dibuat dengan cara dicetak. Cara pembuatan pelek jenis ini dibagi jadi dua, yaitu gravity casting dan low presure casting. Pembuatan pelek casting ialah dengan melelehkan material menjadi cairan.
Material tersebut kemudian dituang ke cetakan yang sudah dibentuk. Casting merupakan metode pembuatan pelek paling umum. "Biaya produksi lebih murah dan waktu pembuatan lebih singkat. Teknik ini bisa dilakukan sekaligus untuk banyak pelek," ujarnya.
Baca Juga: Ini 9 Pelek Baru Dengan Teknologi Floating Cap HSR Wheel
Adapun flow forming ialah proses pembuatan pelek pengembangan dari jenis casting. Flow forming dibuat melalui beberapa tahap, dimulai melalui proses cetak kemudian ditekan dengan roller dan ditarik menggunakan mesin sehingga menjadi sebuah pelek.
Pelek casting setengah jadi kemudian dibentuk lagi bagian pinggirnya. Dengan cara ini diyakini kepadatan materialnya lebih baik. "Durabilitasnya 20% lebih kuat dibanding casting, lebih ringan dibanding casting, lebih mahal dibanding casting," imbuh Aldhy.
Baca Juga: Rays TE37 SAGA S-Plus, Cocok Buat Ganti Pelek Toyota GR Yaris
Terakhir yakni pelek forged yang menurutnya dibuat dengan teknologi paling rumit. Materialnya berbentuk silinder padat. Material yang biasa digunakan adalah aluminium, karena dinilai kuat dan ringan sehingga cocok untuk bahan pembuatan pelek.
Cara pembuatannya yaitu alumunium padat tersebut dimasukkan ke dalam mesin dan dipanaskan kemudian dibentuk jadi pelek. Prosesnya, pelek ditekan (press) sehingga menghasilkan pelek yang solid dan keras. "Harga tentu lebih mahal, karena banyaknya bahan baku yang terbuang saat proses cnc," tutupnya.
Nah, sekarang sudah paham kan perbedaannya, kalau Sobat KabarOto pilih yang mana?
