POPULAR STORIES

Jarang Ganti Oli Mesin Sepeda Motor, Ini Risikonya!

Jarang Ganti Oli Mesin Sepeda Motor, Ini Risikonya! Menjaga performa sepeda motor dengan rutin mengganti oli mesin (Foto: AHM)

KabarOto.com - Pengendara sepeda motor, khususnya wanita masih banyak yang mengabaikan perawatan kendaraannya. Bahkan, untuk mengganti oli mesin saja sering terlupakan.

Padahal, mengganti oli mesin secara rutin merupakan perawatan sepeda motor yang diwajibkan. Telat atau tidak ganti oli sama saja membiarkan mesin motor rusak. Alhasil harus mengeluarkan dana besar untuk perbaikan.

General Manager Exxonmobil Lubricants Indonesia (Federal Oil) Rommy Averdy menjelaskan, pelumas merupakan cairan yang penting bagi mesin.

"Cairan ini memiliki sifat yang tidak permanen, atau dalam artian kualitasnya bakal menurun seiring pemakaian," ujar Rommy Averdy.

Baca Juga : Tips Aman Kendarai Motor Di Jalan Menanjak Dan Menurun

Berikut adalah akibat yang ditimbulkan di sepeda motor kalian jika jarang ganti oli:

1. Merusak komponen mesin

Telat ganti oli bisa menimbulkan kerusakan pada komponen di dalam mesin. Sebabnya, karena kekentalan oli sudah menurun sehingga kualitas pelumasan menjadi berkurang. Hal ini dapat menyebabkan gesekan antar sesama komponen.

Oli Federal Racing Matic

Kerusakan pada komponen vital di dalam mesin juga akan membuat pemilik sepeda motor mengeluarkan biaya lebih banyak saat perbaikan.

2. Kenyamanan berkurang

Telat ganti oli akan menimbulkan getaran pada mesin sehingga menurunkan kenyamanan berkendara.

Baca Juga : Tips Merawat Aki Sepeda Motor Agar Awet Dan Harga Resminya

3. Mesin panas berlebih

Fungsi oli bukan cuma melumasi mesin, namun juga membantu mendinginkan mesin. Jika oli berkurang maka fungsi pendinginan mesin dari oli berkurang maksimal. Ini yang menyebabkan panas berlebih yang muncul dari mesin.

4. Konsumsi BBM lebih boros

Anggapan motor irit, namun jarang ganti oli bisa saja sirna. Sebab, motor bisa menjadi boros bahan bakar karena sering telat ganti oli mesin.

Hal ini karena saat oli mesin yang volumenya sudah berkurang dipakai terus-menerus maka gesekan antar komponen mesin makin keras dan kasar. Akibatnya, performa mesin jadi lebih berat dan kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar.