KabarOto.com - MotoGP merupakan balap motor paling bergengsi di dunia. Namun, untuk mengikuti event ini, tim balap perlu menyediakan biaya yang sangat tinggi, mencapai lebih dari Rp 1 triliun.
Melansir Speedweek, menurut keterangan anggota dewan KTM, Hubert Trunkenpolz, MotoGP adalah balapan motor prestisius, melebihi gelaran lainnya saat ini. Sebuah tim perlu menyediakan biaya yang tinggi, untuk mendapatkan exposure yang besar.
KTM sendiri cukup berprestasi di level Moto3 dan Moto2. Tapi, ajang yang levelnya di bawah MotoGP ini tidak terlalu mendapatkan perhatian dari penggemar balap motor, khususnya di kawasan Asia.
Baca juga : Dua Pembalap Ini Diprediksi Bakal Sulitkan Ducati Di MotoGP 2023
Untuk mendapatkan exposure yang lebih besar, KTM turun di kelas MotoGP sejak tahun 2017 lalu. "Saya perhatikan di pasar yang berkembang seperti Asia, tidak ada yang tertarik dengan kesuksesan Moto3 kami, tapi semua orang hanya membicarakan kelas MotoGP," ungkap Trunkenpolz.
Sementara itu CEO KTM, Stefan Pierer mengatakan, untuk berlaga di MotoGP, sebuah tim balap perlu keluar uang yang tidak sedikit.
"Tentu saja Anda membutuhkan anggaran untuk proyek seperti ini. Kita berbicara (pengeluaran) kotor (per musim) 70 juta euro untuk kelas MotoGP," jelasnya.
Baca juga : Didukung Tim Satelit, Yamaha Akan Menurunkan Empat Motor Di MotoGP 2024
Angka 70 juta euro atau setara dengan angka Rp 1.152.000.000.000. Memang sudah sewajarnya jika MotoGP memerlukan ongkos besar, sebab olahraga ini melibatkan banyak orang, dan juga para pakar di bidang mesin maupun teknologi.
KTM tidak bermasalah mengeluarkan uang sebanyak itu setiap musimnya. Karena bagaimanapun, penting bagi pabrikan asal Austria ini, untuk meningkatkan brand awareness-nya menjangkau target konsumen mereka di Asia.
"Jika kita berada di 3 teratas di kelas utama, maka efektivitas periklanan sesuai dengan kelipatan investasi. Kesadaran merek sangat bermanfaat bagi kami. Akibatnya, brand KTM dirasakan jauh lebih kuat," tutup Trunkenpolz.
