POPULAR STORIES

Masyarakat Lebih Banyak Gunakan Kendaraan Pribadi Saat Libur Nataru 2019/2020

Masyarakat Lebih Banyak Gunakan Kendaraan Pribadi Saat Libur Nataru 2019/2020 Ilustrasi jalan tol (KO/Edo)

KabarOto.com - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perhubungan, merilis laporan arus lalu lintas selama libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Dalam masa liburan tersebut, masyarakat diketahui lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa secara keseluruhan jumlah penumpang angkutan umum pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mengalami penurunan 0,38% atau 18,19 juta penumpang dibandingkan tahun lalu yang mencapai 18,26 juta penumpang.

Baca Juga: Lebaran 2020, Sebagian Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Akan Beroperasi

Budi menjelaskan, pada tahun ini tercatat kendaraan pribadi yang melalui jalan tol meningkat sebesar 5,09% dari tahun sebelumnya yang berjumlah 4,13 juta kendaraan.

"Realisasi pergerakan kendaraan jalan tol, Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, Merak pada angkutan Natal dan Tahun Baru sebanyak 4,34 juta kendaraan," kata Budi.

Pengguna kendaraan pribadi alami peningkatan

Meski begitu, terdapat beberapa moda transportasi umum yang mengalami peningkatan penumpang. Seperti penyeberangan kapal laut naik 19,24% dari 2,11 juta penumpang menjadi 2,51 juta penumpang, dan moda kereta api naik 6,74% dari 5,81 juta penumpang menjadi 6,20 juta penumpang.

"Sedangkan moda angkutan umum yang mengalami penurunan penumpang yaitu pada pada moda jalan turun sebesar 17,79% dari 3,50 juta penumpang menjadi 2,85 juta penumpang, dan moda udara turun 6,55% dari 5,79 juta penumpang menjadi 5,41 juta penumpang," kata Budi.

Sementara itu, rute pergerakan kendaraan pribadi pada masa angkutan Nataru 2019/2020 kemarin paling banyak didominasi oleh masyarakat yang mengarah ke lintas utara Jawa sebesar 68,9% menuju arah Semarang - Solo - Jawa Timur maupun ke Yogyakarta.

Baca Juga: Profil Lengkap Kia Seltos

Kemudian, kendaraan yang mengarah ke Cikampek - Cipularang - Bandung - Tasikmalaya sebesar 9,3%. Sedangkan kendaraan yang mengarah ke Merak sebesar 7,3%, dan kendaraan yang mengarah ke Bogor-Ciawi-Sukabumi sebesar 14,3%.