Test Ride Yamaha YZF-R25 V3: Mencicipi Karakter Entry-Level Motor Sport

Kipli
Kipli
Kamis, 25 April 2019 di  
Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Motor sport kelas 250 cc, punya pasar tersendiri di Indonesia. Bagi penggemarnya, motor di kelas ini memang menawarkan keasyikan yang tak bisa diberikan di kelas 150 cc juga lebih terjangkau dan efisien dibandingkan kelas 600 cc.

Meski punya gap yang jauh ke 600 cc, buktinya di negara ini pasar 250 cc tetap signifikan dan tentunya tak kalah kuantitas dengan penggemar 150 cc. Kebetulan Kabaroto diberi kesempatan untuk kenal lebih intim dengan salah satu motor 250 cc yang dikeluarkan pabrikan garpu tala, yakni Yamaha YZF-R25 V3.

Setelah pendahulunya dirilis sebanyak 2 model, kini perubahan signifikan diklaim tak hanya terjadi pada sektor bodinya secara keseluruhan, melainkan mesinnya yang punya performa lebih baik.

Baca Juga: Merasakan Performa Yamaha R25 Di Sentul, Jawa Barat

Struktur perubahan bodi yang mencontek aerodinamika moge mereka yakni YZF-R1 dan YZF-R6 jelas menawarkan streamline lebih baik. Bayangkan saja ketika desain motor yang biasa dipacu kecepatan tinggi, juga diaplikasikan pada entry-level sport bike mereka.

Soal desain, tentu subyektif. Namun yang jelas, Yamaha menggunakan konsep cross layer pada bodi/ fairing motor garapannya yang dibanderol Rp 60 jutaan ini. Hal ini mengingatkan pada generasi awal R15, hanya saja berbeda desain. Sayang, buritan motor ini identik dengan generasi pendahulunya dengan perubahan minor, model lampu sein pun tergolong konvensional. Ya, kembali lagi, ini soal selera.

Kabar baiknya, akibat dari peningkatan aerodinamika yang lebih baik tersebut, Yamaha mengklaim bahwa kecepatan maksimum yang didapat juga lebih tinggi 8 kpj dibanding versi pendahulunya meski menggunakan mesin yang sama. Mantap !

Baca Juga: Profil - Yamaha R25

Estetika lainnya yang berubah adalah penggunaan LED pada bohlam lampu utama, juga layar LCD pada spidometer yang memberikan info cukup lengkap seperti trip meter, odometer, konsumsi bahan bakar rata-rata, kilometer penggantian pelumas, kecepatan, putaran mesin, bahkan dilengkapi shift light untuk panduan pengoperan gear saat dipacu.

Beralih ke bagian kaki-kaki, R25 kini punya sokbreker anyar tipe upside down dari KYB menggusur tipe teleskopik yang sejak dahulu digunakan di kedua generasi lamanya. Dengan demikian, harganya pun ikut melambung, namun tak perlu khawatir karena motor sport ini punya banderol paling terjangkau diantara kedua rivalnya yakni Honda CBR 250 RR dan Kawasaki Ninja 250.

Kaki-kaki belakang punya karakter yang lebih stiff dari generasi sebelumnya. Enaknya, bantingan motor tetap nyaman digunakan sendiri (bobot 85 kg) maupun saat boncengan (bobot 140 kg) melibas speedtrap. Keamanan sistem pengereman dikombinasikan dengan memakai rem cakram berdiameter 298mm di depan dan 220mm di bagian belakang.

Baca Juga: Test Ride - Menjinakkan Moge MV Agusta F3 800

Pada bagian setang, posisi kanan terdapat tombol sinyal hazard, starter dan engine cut off. Sedangkan di bagian kiri, terdapat tombol sein, lampu beam, dan posisi yang posisi yang agak janggal untuk yang tak biasa memencet tombol klakson di bagian kanan atas.

Berbicara setang, tentu berpengaruh pada riding position, apalagi varian terbaru ini lebih pendek sekitar 22mm dan lebar 35mm dari pendahulunya. Memang, sudah kodratnya motor jenis sport seperti ini mengharuskan ridernya membungkuk, namun rider berpostur 185 cm tak terlalu terasa pegal, berbeda dengan komentar rider dengan tinggi badan 170 cm yang bilang lebih suka dengan riding position R25 sebelumnya.

Masuk ke sektor dapur pacu, diatas kertas, motor ini masih mengusung mesin yang sama dengan pendahulunya, yakni 2 silinder segaris berkapasitas 250 cc injeksi dengan tenaga 35,5 dk dan torsi 23,6 Nm. Dengan kategori overbore, karakter putaran bawah mesin ini cenderung halus dan jinak, mulai beranjak cepat ketika gas dipelintir diatas putaran mesin 4000 rpm.

Baca Juga: Test Ride - Kencan Seminggu Dengan Royal Enfield Classic 500

Konsumsi bahan bakar motor ini tergolong bersahabat untuk kapasitas mesin 250 cc. Kami uji sebanyak 3 kali dengan metode pembagian jarak dan bahan bakar, hasilnya didapat angka 24,2km/ liter meskipun MID menunjukkan angka 26,5 km/ liter.

Ya, menariknya selain aerodinamika yang dapat membantu kecepatan maksimal bertambah 8 kpj, ternyata ada peran air duct yang mengarahkan volume angin ke radiator lebih banyak ketimbang pendahulunya. Semoga kedepannya, Yamaha melengkapinya dengan fitur VVA, riding mode dan slipper clutch biar jadi primadona diantara rival-rivalnya, ya !

Baca Juga: Test Ride - KTM Duke 390, Street Fighter Rasa Supermoto

Mesin
TIPE MESIN Liquid cooled 4-stroke, DOHC
SISTEM BAHAN BAKAR Fuel Injection
TIPE KOPLING Basah, Kopling manual , Multiplat
TIPE TRANSMISI Constant mesh 6-kecepatan
JUMLAH / POSISI SILINDER Inline 2-cylinder
DIAMETER X LANGKAH 60,0 x 44,1 mm
PERBANDINGAN KOMPRESI 11,6 : 1
DAYA MAKSIMUM 26,5kW/12000rpm
TORSI MAKSIMUM 23.6Nm/10000rpm
SISTEM STARTER Elektrik starter
SISTEM PELUMASAN Basah
KAPASITAS OLI MESIN Total = 2,40 L ; Berkala = 1,80 L ; Ganti filter oli = 2,10 L
Dimensi
P X L X T 2090mm X 720mm X 1135mm
JARAK SUMBU RODA 1380mm
JARAK TERENDAH KE TANAH 160mm
TINGGI TEMPAT DUDUK 780mm
BERAT ISI 166 kg
KAPASITAS TANGKI BENSIN 14 Liter
Rangka
TIPE RANGKA Diamond
SUSPENSI DEPAN Teleskopik
SUSPENSI BELAKANG Swing Arm
BAN DEPAN 110/70-17M/C (54S)
BAN BELAKANG 140/70-17M/C (66S)
REM DEPAN Cakram Hidraulic , Piston Ganda
REM BELAKANG Cakram Hidraulic, Piston Tunggal
Kelistrikan
SISTEM PENGAPIAN TCI
BATTERY GTZ8V
TIPE BUSI NGK/CR9E

Tags:

#Yamaha R25 #Yamaha R25 Owners Indonesia (YROI) #Yamaha YZF-R25 #YIMM #PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM)

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan