POPULAR STORIES

Peralihan Dari Euro 3 Ke Euro 4, Jadi Kendala Tentrem Untuk Produksi Bus

Peralihan dari Euro 3 ke Euro 4, jadi Kendala Tentrem untuk Produksi Bus Karoseri Tenrem di GIIAS 2022 (Foto: KabarOto)

KabarOto.com - Pandemik Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 sampai akhir 2021 sudah melumpuhkan perekonomian Indonesia. Berbagai sektor terdampak, termasuk otomotif dan juga industri manufakturing.

Tak hanya penjualan mobil dan motor, perusahaan pembuat bodi bus atau karoseri juga mengalami penurunan pemesanan. Bisa dibilang kondisi tersebut sebagai puasa bagi mereka.

Baca juga: Bus Buatan Tentrem Bagian Depannya Selalu Terlihat Jenong, Ini Alasannya

Betapa tidak, PPKM darurat yang diterapkan pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19, membuat banyak Perusahaan Otobus (PO) Antar Kota Antar Provinsi, serta Pariwisata tidak bisa beroperasi.

Bus buatan Karoseri Tentrem (Foto: KabarOto)

Namun, saat ini memasuki era new normal situasi sudah mulai kondusif. Masyarakat sudah mulai bepergian ke luar kota, bahkan tempat wisata sudah ramai dukunjungi, oleh turis lokal dan mancanegara.

Kondisi itu menguntungkan bagi perusahaan karoseri asal Malang, Jawa Timur Tentrem. Awal tahun 2022 ini, mereka mengalami kenaikkan cukup lumayan, boleh dikatakan kebanjiran pesanan.

Nugroho Eko, Marketing Staff Tentrem mengatakan, semester pertama ini ada peningkatan. "Kalau dibanding 2019 masih belum, tahun itu lagi bagus-bagusnya, kita top order, kemudian puasa 2 tahun. Tahun ini ada geliat untuk naik, tapi kalau dibanding 2019 masih jauh," ujar Nugroho Eko kepada KabarOto, Kamis kemarin (25/08/2022).

Baca juga: Intip Avante H8 Grand Seigneur, Bus Sultan Buatan Tentrem Seharga Rp3 Miliar

Menurut dia, tahun 2019 bisa mencapai 600 unit, tahun 2022 baru sekitar 400. "Angka itu sampai Agustus ya, nanti hasil akhir di Desember, belum tahu juga," jelasnya.

Namun, saat pesanan banyak didapat, Tentrem mengalami kendala. "Kendala kita peralihan dari Euro 3 ke Euro 4, di sasis dan mesin. Karena orang ga mungkin pesan body saja," tambah Nugroho.

Saat ini customer masuk list antrian sudah banyak, sementara mereka menunggu sasis dari Agen Pemegang Merek. "Dari principal masih inden, ini kita tunggu sasis yang sudah Euro 4," pungkas Nugroho Eko.

Berita Terkait

Berita Terkait