POPULAR STORIES

Produsen Kendaraan Niaga Harus Siap Gunakan Bahan Bakar B20

Produsen Kendaraan Niaga Harus Siap Gunakan Bahan Bakar B20 B20 Bio Diesel (Istimewa)

KabarOto.com - Pemerintah Republik Indonesia (RI) berencana untuk menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan campuran 20 persen minyak sawit ( B20), akan diperluas sampai ke kendaraan pribadi. Sebelumnya penggunaan B20 diketahui hanya untuk kendaraan subsidi. Dengan begitu, pemerintah berharap dapat mengurangi impor solar yang dilakukan pemerintah selama ini.

Seperti diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa pemerintah sudah mengkaji kesiapan penggunaan bahan bakar campuran minyak sawit 20 persen dan minyak solar 80 persen tersebut.

“Semua sudah siap, dan semua kendaraan yang memakai bahan bakar solar akan ganti kesini akhir tahun ini,” ujarnya kepada awak media beberapa waktu lalu. Menurut Luhut, penggunaan bahan bakar B20 ini akan menguntungkan pihak petani kelapa sawit di Nusantara.

Baca juga: Volvo Edukasi Pengemudi Aman Berkendara Via Driver Challenge 2018

Hal ini pun disambut positif beberapa pabrikan otomotif, seperti halnya yang dilakukan oleh PT Wahana Inti Selaras (Indomobil Group), selaku distributor tunggal Volvo Truck di Indonesia yang menyatakan siap mengikuti keputusan pemerintah tersebut.

Bambang Prijono, CEO PT Wahana Inti Selaras mengatakan, bahwa produk truk berat Volvo yang diimpor dari Swedia memiliki mesin dengan standar bahan bakar Euro 3. Pun begitu, kendaraan niaga truk berat Volvo diklaim mampu menggunakan bahan bakar biodiesel hingga 30%, sehingga tidak masalah jika konsumen menggunakan bahan bakar biodiesel B20 yang ada di Indonesia saat ini.

Bio Diesel B20

Perusahaan memiliki biodiesel kit jika konsumen ingin mengimplementasikan penggunaan bahan bakar tersebut. "Dari sisi mesin kami tentunya siap. Kami pun akan melakukan penyesuaian-penyesuaian sehingga bisa menggunakan biodiesel," ujar Bambang saat berbincang dengan KabarOto di Sentul, Bogor, Selasa (24/7/2018).

Menurut Bambang, penggunaan bahan bakar biodiesel akan berdampak terhadap konsumen mengingat interval servis yang harus dilakukan konsumen bisa menjadi 50% lebih pendek dari interval perawatan dengan menggunakan bahan bakar standar Euro 3.

Sebagai contohnya, biasanya konsumen Volvo harus melakukan perawatan berkala setelah melakukan perjalanan sepanjang 10.000 kilometer jika menggunakan biodiesel B20, sementara dengan bahan bakar berstandar euro 3 waktu perawatan rutinnya bisa mencapai 20.000 kilometer.

Volvo Trucks

Perawatan rutin pada kendaraan niaga truk Volvo menggunakan ukuran jam. Perawatan rutin dengan bahan bakar biodiesel B20 bisa setiap 250 jam, sedangkan dengan bahan bakar standar mesin Euro 3 bisa dua kali lipat lebih lama.

Pihaknya akan mendukung program pemerintah jika ada penerapan bahan bakar biodiesel B20. Menurutnya, sumber daya minyak sawit yang berlimpah di dalam negeri harus dimanfaatkan.

Sementara Armein Effendy, Marketing and Logistic Dept. Head PT Wahana Inti Selaras menambahkan, jika pemakaian bahan bakar B20 tidak akan mengubah spesifikasi mobil-mobil Volvo Truck yang semuanya menggunakan bahan bakar solar.

"Selama ini secara spesifikasi Volvo Truck yang dikirim ke Indonesia tidak berubah karena sejauh ini bahan bakar yang kita gunakan sudah Euro3 atau memakai Pertamina Dex. Namun kalau untuk masalah efisiensi bahan bakar kita belum bisa buktikan untuk B20, karena memang belum kita coba," tukasnya.