POPULAR STORIES

Profil - Wuling Cortez CT Type S

Profil - Wuling Cortez CT Type S

KabarOto.com - Wuling Cortez CT, sudah dipasarkan di Indonesia sejak bulan April 2019. Dihadirkan untuk memberikan kelas Multi Purpose Vehicle (MPV) berbeda dari Wuling Confero. Sebelumnya hanya ditawarkan Cortez CT Type C dan L oleh Wuling Motors.

Namun, saat itu varian termurahnya masih Tipe C dengan Rp238,5 juta bertransmisi manual. Kemudian ada versi CVT dibanderol Rp255.5 juta dan versi top of the line Cortez CT L CVT dengan harga Rp290 juta.

Sobat KabarOto pasti terkejut, karena Cortez CT kedatangan varian baru Wuling Cortez CT Type S yang harganya Rp200 jutaan. Diposisikan sebagai entry level medium-MPV dengan harga menggiurkan. Yup, lebih tepatnya mulai dari Rp209 juta (on the road Jakarta) dan Cortez CT S bertransmisi otomatis CVT yakni Rp233 juta.

Wuling Cortez CT S ini dikemas dengan harga yang ternyata langsung bersinggungan dengan para pemimpin pasar di kelas 1.300cc dan 1.500 cc. Wuling Motors juga tak menampik bahwa hadirnya Cortez CT S mengisi kekosongan harga yang terpaut jauh antara top of the line Wuling Confero S ACT yakni Rp197 juta. Saat itu entry level Cortez adalah varian Cortez CT C, di angka Rp238 juta.

Baca juga: Promo Khusus untuk Pembelian Wuling Cortez CT Type S

Sehingga sangat penting bagi Wuling Motors mengisi di angka Rp200 jutaan, karena di rentang harga ini diserap lebih dari 40% konsumen merujuk total penjualan MPV tahun lalu.

Paling mengejutkan, di banderol tersebut Cortez CT S ini menggunakan mesin yang sama seperti Tipe C dan L, yakni instalasi empat silinder, 1.500cc. Klaim tenaganya 140 dk serta torsi 250 Nm. Yup, ada turbocharger di balik kap mesinnya.

Detail mewah memang sedikit ditanggalkan di Cortez CT S yang memiliki dimensi panjang 4.780 mm, lebar 1.816 mm dan tinggi 1.755 mm dengan roof rail. Sekilas secara fisik hanya tak ditemukan chrome di gril, namun masih bisa menemukan detail chrome di gagang pintu.

Cortez CT S tetap mempertahankan kemasan elegan, berupa pelek 16 inci berbalut ban 205/55-R16. Di versi Cortez CT S CVT akan ditemui DRL LED disanding sorotan projector. Lampu penanda berbelok juga gunakan kedipan LED. Di bagian atas ditemui roof rail, dan lampu rem LED tertempel di spoiler belakang. Geser ke belakang akan dijumpai Rear Parking Camera dan rem cakram di roda belakang.

Di harga Rp233 juta, di remote Cortez CT S sudah ada tombol untuk membuka jendela dan pintu bagasi. Bahkan sudah ada Anti-Theft System dan keyless entry.

Di ruang kokpit ini akan disapa oleh Multi information display 3,5 inci. Bila ingin lebih lengkap lagi, bisa pilih Cortez CT S bertransmisi CVT. Di konsol tengah ada layar 8 inci, Engine Start/Stop Button semakin mempermudah pengendara menyalakan dan mematikan mesin. Di lingkar kemudi ini ada Audio Steering Switch dan Call Button.

Saat duduk sebagai penumpang, Wuling berusaha maksimal agar mereka benar-benar nyaman selama berada di kabin. Berkat dimensinya yang besar, mampu memuat hingga delapan penumpang. Tapi bila ingin lebih mewah, ada pilihan captain seat. Semburan AC sampai hingga ke penumpang belakang dan sabuk pengaman sudah menjadi fitur standar untuk delapan penumpang.

Lebih detail mengulas mesinnya, Cortez CT S menggunakan mesin yang sama seperti top of the line-nya. Di atas kertas bertenaga 140 dk pada 5.200 rpm serta torsi 250 Nm pada 1.600 - 3.600 rpm. Transmisi ada pilihan mode manual dengan enam percepatan. Bila ingin praktis, ada transmisi tipe Continuously Variable Transmission.

Bahan bakar bensin, tangkinya bisa menampung hingga 52 liter. mengklaim bahwa mesin ini sudah berstandar emisi Euro 4, efisien dan polusinya sudah dibatasi tak mencemari lingkungan.

Baca juga: Wuling Lakukan Pengundian Program Drive & Win Secara Virtual

Nah, selamat datang Cortez CT S. Kemasan yang terbilang punya nilai lebih bagi masyarakat Indonesia dan benar-benar menginginkan MPV harga terjangkau tapi berjubel fitur.

Tugas besar bagi Wuling Motors untuk bisa memaksimalkan pelayanan ke konsumen melalui jaringan diler yang saat ini sudah tersedia di 100 wilayah Nusantara.