POPULAR STORIES

Seputar Cairan Rem Yang Perlu Diperhatikan, Jangan Sampai Rem Blong!

Seputar Cairan Rem yang Perlu Diperhatikan, Jangan Sampai Rem Blong! Seputar Cairan Rem yang Mungkin Sobat Belum Tahu, Yuk Simak (Kipli)

KabarOto.com - Cairan rem pada sepeda motor memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pengereman. Meski memiliki fungsi penting dalam rangkaian sepeda motor dan keselamatan pengguna, cairan rem jadi salah satu komponen sepeda motor yang sering terabaikan.

Pada sistem pengereman hidrolik (rem cakram), tanpa adanya minyak rem, sistem rem hidrolik tidak akan berfungsi meskipun tuas rem sudah ditarik berulang kali dengan sekuat tenaga. Begitu pula, ketika volume minyak rem mengalami penurunan, kinerjanya tidak akan mencapai tingkat maksimal.

"Saat tuas master rem beroperasi, cairan rem akan mendorong piston di kaliper rem untuk menekan kampas rem agar dapat menjepit cakram sesuai dengan tekanan yang dihasilkan saat tuas master rem ditarik. Selain itu, juga berperan dalam mengurangi panas yang muncul akibat gesekan logam pada komponen sistem pengereman, yaitu antara kampas rem dan cakram," jelas Ade Rohman, selaku Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora.

Baca Juga: Identifikasi Masalah Seputar Busi Sepeda Motor

Menurutnya, cairan rem memiliki umur pakai yang panjang, sehingga tidak perlu diganti setiap kali dilakukan servis. Namun, setelah digunakan sekitar 24 ribu km atau selama 2 tahun, cairan rem harus diganti untuk memastikan fungsi pengereman sepeda motor tetap optimal. Informasi ini dapat ditemukan dalam buku pedoman pemilik, pada bagian tabel perawatan berkala.

Selain dilakukan setiap 24 ribu km, penggantian juga perlu dilakukan ketika kondisi cairan rem tersebut sudah tidak layak pakai. Ciri-ciri ini dapat terlihat dari warnanya yang mulai keruh dan kotor, serta volume cairan yang berkurang.

Cairan dalam kondisi buruk dapat menyebabkan kerusakan pada seal karet di master rem, seal di kaliper rem, dan saluran yang kemungkinan berkarat. Dampaknya, cairan rem dapat bocor, mengakibatkan fungsi pengereman menjadi berkurang dan berpotensi membuat rem tidak berfungsi dengan baik (blong). Selain itu, kondisi ini juga dapat mengganggu penampilan sepeda motor karena munculnya karat atau kotoran yang menempel pada bagian yang terkena tetesan atau rembesan cairan rem yang bocor.

Baca Juga: Seputar Ban Tubeless Sepeda Motor Dan Cara Merawatnya

“Cairan rem memiliki titik didih yang dipengaruhi oleh panas yang dihasilkan dari gesekan antara kampas rem dan cakram. Ketika kondisi minyak rem memburuk, titik didihnya dapat menurun,” jelasnya.

“Titik didih yang rendah dapat menyebabkan terbentuknya gelembung-gelembung udara, berpotensi menciptakan angin palsu yang terperangkap dalam sistem pengereman. Keberadaan angin palsu ini sangat berbahaya karena dapat mengurangi tekanan hidraulik, sehingga berpotensi membuat rem tidak berfungsi dengan baik (blong),” tutupnya.