POPULAR STORIES

Identifikasi Masalah Seputar Busi Sepeda Motor

Identifikasi Masalah Seputar Busi Sepeda Motor Identifikasi Masalah Seputar Busi Sepeda Motor (Kipli/KO)

KabarOto.com - Beberapa pengendara mungkin pernah mengalami gejala kesulitan dalam menghidupkan sepeda motor, terutama di pagi hari. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan masalah tersebut, namun paling sering terjadi adalah akibat kerusakan pada busi.

Busi merupakan komponen penting dalam sistem pengapian pada sepeda motor. Tanpa adanya busi, mesin sepeda motor tidak akan bisa dihidupkan.

Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, Busi berfungsi untuk menghantarkan tegangan listrik yang diteruskan oleh koil pengapian menjadi percikan api. Fungsi inilah yang membantu membakar campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar.

Berikut ada tanda-tanda gejala pada sepeda motor yang disebabkan kerusakan pada busi:

Suara tidak normal pada mesin

Yang paling bisa diidentifikasi jika terdapat kerusakan pada busi adalah dari suara yang tidak normal pada mesin, disebabkan karena pembakaran yang tidak sempurna. Ketika memutar gas, maka suara yang dihasilkan tidak seperti biasanya mesin ketika normal.

"Apalagi jika pengendara memiliki sepeda motor dengan konfigurasi mesin multi silinder, jika suara mesin terdengar tidak halus atau kasar dan muncul muncul getaran yang tidak biasa, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan pada busi motor," ujarnya.

Alasannya, busi yang rusak bisa berpengaruh terhadap fungsi silinder motor. Keadaan ini sering disebut sebagai mesin pincang dan sebaiknya segera membawa motor ke bengkel untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut.

Baca Juga: NGK Busi Berganti Nama Menjadi Niterra

Mesin Sulit Dihidupkan

Sepeda motor memiliki 2 jenis starter untuk menghidupkan mesin, diantaranya elektrik starter atau 'engkol'. Jika busi mengalami kerusakan kedua starter tersebut akan memiliki kendala ketika dihidupkan.

"Pada umumnya, penyebab utama terjadinya hal tersebut karena percikan api yang dihasilkan oleh busi tidak mencukupi untuk memicu pembakaran di dalam mesin. Artinya, itu tanda bahwa busi harus segera diganti," jelas Ade.

Performa Mesin Menurun

Kondisi busi yang aus dapat mempengaruhi performa mesin sepeda motor secara keseluruhan seperti penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat.

Selain itu, mesin juga mungkin terasa lebih lemah saat menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi. Hal ini terjadi karena terdapat perubahan jarak antara elektroda dan massa (ground) pada busi.

Baca Juga: NGK Hadirkan Busi Untuk Avanza, Xenia Dan LCGC Harganya Rp45 Ribu

Boros Bahan Bakar

Konsumsi bahan bakar meningkat tanpa alasan yang jelas, adalah salah satu indikasi bahwa busi sudah tidak layak digunakan. Ketika busi mengalami keausan dan menghasilkan kondisi misfire, membuat proses pembakaran tidak sempurna. Banyak bahan bakar yang terbuang sia-sia saat kondisi tersebut terjadi, pada akhirnya akan menyebabkan endapan kotoran terbentuk pada ujung insulator busi atau elektroda.

Untuk perawatan busi, sebaiknya mengacu pada interval penggunaan yang ideal, yaitu setiap 8 bulan atau setelah menempuh jarak 8 ribu km, tergantung pada mana yang tercapai lebih dulu. Kemudian sebagai perawatan dan pemeliharaan pastikan selalu menggunakan bahan bakar dengan menggunakan oktan sesuai anjuran pabrikan.

"Lakukan pemeriksaan dan penggantian secara berkala sesuai jadwal perawatan pada filter udara atau air cleaner. Pastikan menggunakan busi dengan ukuran dan rentang yang sesuai dengan rekomendasi yang ditetapkan. Apabila melakukan pembersihan sendiri maka gunakanlah sikat kawat dengan catatan bersihkan di ujung ulir bagian atasnya saja," tutupnya.