POPULAR STORIES

Spesifikasi Hino 136 HDL 6x2, 'Mini Tronton' Pertama Di Indonesia

Spesifikasi Hino 136 HDL 6x2, 'Mini Tronton' Pertama di Indonesia Hino 136 HDL 6x2 truk light duty pertama di Indonesia. (Foto: KabarOto)

KabarOto.com - Hino 136 HDL 6x2 merupakan salah satu varian terbaru dari lini truk tugas ringan (light duty) Hino 300 Series yang menjadi truk light duty pertama yang memiliki konfigurasi 6x2 atau memiliki jumlah total 10 roda.

Sempat diperkenalkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 lalu, truk Hino 136 HDL 6x2 menjadi bentuk komitmen dari PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) dalam menghadirkan kendaraan niaga yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Profil Mercedes-Benz Actros 4063S 6x4, Penakluk Medan Tambang

Sayangnya, truk yang dirancang berdasarkan basis dari Hino 136 HDL 4x2 ini masih sekedar konsep atau prototipe. Namun, perusahaan mengaku bahwa truk yang dijuluki sebagai 'Mini Tronton' itu akan segera diproduksi massal.

"Ini masih konsep. Tapi yang kita tahu, belum ada pabrikan yang menghadirkan light duty truck berkonfigurasi 6×2 atau yang disebut Mini Tronton," ungkap COO – Director PT HMSI, Santiko Wardoyo saat ditemui, beberapa waktu lalu.

"Jadi, nanti ini (Hino 136 HDL 6x2) akan menjawab permintaan pasar khususnya di daerah yang membutuhkan kendaraan angkut barang seperti sawit atau perkebunan dengan muatan besar di jalan sempit," sambungnya.

Secara dimensi truk ini memiliki dimensi yang tetap sama dengan versi 4x2, dimana panjangnya mencapai 7.185 mm, lebar 1.955 mm dan tinggi 2.153 mm. Hanya saja, versi 6x2 ini mendapat satu sumbu roda tambahan di belakang dan panjang karoseri sekitar 5,8 m.

Baca Juga: Intip Spesifikasi Truk Hino 600 Series Di Reli Dakar 2024

Dengan tambahan sumbu roda di belakang, menurut regulasi nantinya menjadi 10 ton dengan GVW-nya 14 ton. Dengan begitu, mini tronton ini bisa membawa beban lebih berat namun tetap dengan regulasinya. Sementara regulasi versi 4x2 hanya 5 ton.

Sementara itu, desain yang masih dipertahankan adalah pada bagian interiornya yang didominasi dengan sentuhan warna coklat pada area kabin, dasbor, door trim dan kursi untuk memberi kesan mewah, nyaman dan modern.

Ketangguhan Hino 136 HDL 6x2 ini hadir pada sasis yang memiliki rangka kuat setebal 6 mm yang dilengkapi dengan inner reinforcement, keling penguat dan desain baru dari cross member tanpa lubang yang semakin menambah kekokohan sasis mini tronton tersebut.

Selain itu, mini tronton ini juga dilengkapi dengan suspensi tipe Trunnion yang dapat membantu penggunaan pada jalan tidak rata serta memberikan daya angkut untuk menopang beban yang lebih besar ditambah Torque ROD System sebagai rigiditas suspensi.

Baca Juga: Profil Hino 500 Series FM 340 TH ABS

Hino 136 HDL 6×2 ini dipersenjatai dengan mesin diesel common rail Euro 4 bermodel N04C-WY 4-silinder segaris, VNT, Intercooler, berkapasitas 4.009cc yang sanggup menghasilkan tenaga sebesar 134 dk di putaran 2.500 rpm dan torsi 392 Nm di kisaran 1.400-2.500 rpm.

Mesin yang sudah dibekali dengan sistem kendali gas buang tersebut didukung dengan transmisi baru RE61 6-percepatan dengan rasio perbandingan gigi akhir sebesar 6.428 yang terkombinasi untuk mengasilkan akselerasi dan kecepatan yang optimal.

Hino 136 HDL 6x2 ini diklaim memiliki aksesibilitas yang baik pada pengoperasian jalan yang sempit dan cocok untuk kebutuhan aplikasi bodi tangki CPO (Crude Palm Oil) di area perkebunan, sehingga tetap produktif dan sesuai regulasi.

Santiko menambahkan bahwa truk Hino 136 HDL 6x2 ini akan segera memenuhi kebutuhan para pelaku usaha perkebunan sawit. Menurutnya, di Indonesia sendiri, pasar perkebunan sawit kini di dominasi dari pulau Jawa seperti Sumatera dan juga Sulawesi.

Baca Juga: Hino Jadi APM Pertama Yang Hadirkan Bus 4x4 Di Indonesia

“Pasar terbesarnya dari luar pulau Jawa. Kebanyakan Sumatera dan Sulawesi karena selain jalannya yang sempit, di sana merupakan penghasil terbesar hasil perkebunan seperti sawit sehingga mereka butuh truk CPO yang bisa bawa lebih banyak,” tegasnya.

“Setelah ini kita akan daftarkan untuk regulasi supaya dalam waktu dekat truk ini bisa dioperasikan beberapa perusahaan. Saya harapkan di akhir tahun ini (2023) atau di awal tahun depan (2024) bisa meluncur secara resmi sekalian mengurus surat uji tipenya,” sambung Santiko.

Berita Terkait

Berita Terkait