KabarOto.com - Huawei berhasil mencapai posisi yang signifikan di industri teknologi mobil cerdas dalam kurun waktu empat tahun, sebagai pembuktian baru dari sanksi perdagangan terhadap bisnis ponsel pintarnya. Prestasi ini terungkap dalam pengembangan sistem bantuan pengemudi yang mendapat pengakuan di pameran otomotif di Beijing.
Huawei menyita perhatian dengan teknologi Qiankun, sebuah sistem bantuan pengemudi yang telah diadopsi oleh setidaknya tujuh produsen mobil Tiongkok.
Volkswagen Group Jalin Kerja Sama dengan Huawei
Bahkan, Grup Volkswagen telah melakukan kesepakatan dengan Huawei untuk menyediakan Qiankun dalam Audi Q6L E-tron buatan Tiongkok pada tahun 2025. Mengutip Reuters, kesepakatan ini menjadi yang pertama bagi Huawei dengan produsen mobil asing.
Pada kesempatan yang sama, CEO Nissan, Makoto Uchida pun menunjukkan ketertarikannya terhadap teknologi Huawei saat mengunjungi stan perusahaan tersebut, mendengarkan penjelasan sistem yang dikembangkan untuk mobil Seres yang dipamerkan.
Terknologi Huawei Digunakan Berbagai Mobil Tiongkok
Dikatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk menjadi pemasok otomotif papan atas untuk era EV yang cerdas, bersaing dengan perusahaan seperti Bosch, Denso, dan Continental.
"Kami telah tumbuh berdampingan dengan Huawei selama tiga tahun, dan pencapaian kami terlihat jelas bagi semua orang. Kami akan terus bekerja berdampingan selama tiga tahun ke depan dan lebih banyak lagi," kata Ketua Zhang Xinghai dari Seres yang didukung Dongfeng. yang Aito-nya menduduki peringkat keenam di antara merek-merek energi baru di Tiongkok pada kuartal Januari-Maret 2024.
Perusahaan-perusahaan mobil seperti Changan, Dongfeng, dan BAIC berusaha bersaing dengan meluncurkan merek kendaraan listrik baru seperti Avatr, Voyah, dan Arcfox, yang semuanya dilengkapi dengan sistem bantuan pengemudi Huawei.
Guangzhou juga berencana untuk memperkenalkan model andalannya di bawah merek Trumpchi mulai tahun 2025, yang akan dilengkapi dengan teknologi kendaraan pintar dari Huawei.
Tiga manajer dari produsen mobil asing menyatakan bahwa Huawei dianggap sebagai mitra potensial yang harus dipertimbangkan secara serius bagi merek asing di Tiongkok, meskipun menghadapi tantangan dengan pemerintah Barat.
Mereka mencatat bahwa kemampuan Huawei untuk membuat chip sendiri meningkatkan daya tariknya, karena hal ini dapat mencegah pembatasan perdagangan lebih lanjut yang dapat memengaruhi strategi Tiongkok.
Produsen mobil mungkin akan menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk menyediakan teknologi otomatisasi pengemudi bagi kendaraan yang ditujukan untuk pasar Tiongkok.
Huawei dapat memperoleh manfaat dari peluang ini, sementara penyedia lain dari sistem bantuan pengemudi ADAS, seperti Bosch, mungkin tidak memiliki akses yang sama di Tiongkok seperti yang mereka miliki di Eropa atau Amerika," ungkap Evangelos Simoudis, seorang investor dan penasihat perusahaan yang dikutip dari Autonews.
Teknologi lain yang dipamerkan Huawei di pameran otomotif tersebut antara lain unit kendali kendaraan yang mengkalibrasi pengendaraan dan suspensi, LIDAR, sensor telematika menggunakan BeiDou dan navigasi GPS, sensor optik, dan sistem audio yang terpasang pada sandaran kepala sehingga penumpang dapat menikmati musik yang berbeda tanpa mengganggu satu sama lain.