KabarOto.com - Hino, produsen bus dan truk asal Jepang, mendapat sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), untuk tiga model kendaraannya, Hino 500 - FM 280 JW, nilai TKDN + BMP sebesar 47,2 persen, Hino 300 - 115 HD nilai TKDN + BMP 55,25 persen, serta Hino 300 - 136 HDL dengan nilai TKDN sebesar 57,26 persen.
Direktur PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo berharap, kendaraan Hino yang memiliki TKDN dapat dibelanjakan APBN atau APBD. "Ini produk dalam negeri, bukan barang impor,” terang Santiko, saat buka bersama dengan media, di Indomobil, Jakarta, Senin (26/03/2024).
Baca Juga: Investasi dan Tarif Uji KIR Swasta Milik Hino, Merek Lain Boleh Daftar
Santiko menyebut proses sertifikasi dilakukan oleh PT Surveyor Indonesia dengan ketat melalui verifikasi lapangan dan dokumen, penyusunan laporan dan telah melalui panel hasil verifikasi Kemenperin yang lulus untuk penerbitan tanda sah sertifikat TKDN.
Hino, menurut Santiko, menjadi yang pertama memiliki layanan servis purna jual, tayang di e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP).
Merupakan aplikasi belanja online LKPP. Aplikasi ini menyediakan berbagai macam produk dari berbagai komoditas yang dibutuhkan oleh pemerintah.
“Hal ini semakin melengkapi kontribusi Hino, di Indonesia, oleh orang Indonesia, untuk kemajuan Indonesia, Hino untuk Indonesia,” kata Santiko lagi.
Baca Juga: Hino Masih Bertahan dengan Standar Euro 4, Ini Alasannya
Kendaraan Hino yang telah memiliki sertifikat TKDN, dan diproduksi secara lokal, saat ini banyak digunakan oleh keperluan pemerintahan, selain perusahaan dan niaga. Beberapa di antaranya seperti bus pegawai, ambulan, mobil tahanan, bus sekolah, dump truk sampah, mobil pelayanan umum, dan masih banyak lagi.
