Toyota Corona 2.0 Lansiran 1991 Ini Terlahir Klimis Untuk Balap Drag Race
KabarOto.com - Ada pemandangan tak lazim ketika Kabaroto melihat mobil ini di event Drag Race Sentul. Di bracket kelas 13 detik, sudah dapat ditebak bahwa kompetisi jalur 402 meter tersebut biasa dipenuhi dengan pembalap yang mengandalkan varian Honda Estilo full spec naturally aspirated (N/A) atau Mitsubishi Lancer bermesin 4G63T.
Diantara kerumunan para ‘monster’ sirkuit itulah sebuah Toyota Corona lansiran 1991 ini menunjukkan potensinya dan sempat mencatat best time 13,1 detik pada seri I lalu.
Adalah Yodhi Dwinanto yang tetap pada pendiriannya dengan menggunakan basis varian mewah pada zamannya ini untuk mencoba peruntungan di kelas yang cukup bergengsi setelah FFA (Free for All) dan 12 detik tersebut.
Secara visual eksterior, mobil ini memang terlihat seperti layaknya Sedan ‘normal’ dengan cat mulus yang lazim dikendarai sehari-hari, kecuali ketika lebih detail saat melihat sektor front end yang sudah dirubah menggunakan material carbon fiber untuk mereduksi bobot keseluruhan mobil.
Baca Juga: Toyota Corona Absolute ST 191 1997 Tampang Kalem Ini Pakai Mesin Mobil Reli
Bahkan, aplikasi pelek Enkei JS8 pun tidak begitu merepresentasikan aura balap mobil berkelir ungu ini. “Selama ini masih jarang saya temui pemilik corona yang memodifikasi mobil tersebut karena anak2 muda cenderung memilih
corolla untuk dimodifikasi. Mungkin karena modelnya yg kurang sporty alias ‘bapak-bapak banget’ ditambah bodynya yang berat. Jadi saya merasa tertarik dan ada tanyangan utk memutuskan bangun mobil ini biar lebih nyentrik, hehe,” Kekeh sang pemilik.
Namun suasana performa tinggi yang kental baru terasa ketika menyadari bahwa bagian kaca sudah diganti menggunakan bahan akrilik dan mengintip kabin yang sudah fully-stripped alias terondol. Artinya, keseriusan sang pemilik untuk menobatkan tahta mobilnya di kelas 13 detik tidak lagi sekadar main-main.
Untuk sektor keamanan pada bagian kabin, jok standar diganti dengan Bride Low Max bucket seat lengkap dengan harness dan roll cage seamless untuk proteksi maksimum sang pembalap sendiri. Jalur dan tangki bahan bakar pun sudah direlokasi di bagian kabin dengan alasan ergonomis serta reduksi bobot karena mobil drag race tidak membutuhkan kapasitas penyimpanan layaknya mobil standar.
Baca Juga: Kalau Jodoh Nggak Kemana, Cerita Dibalik Toyota Corona RT100 1976
“Konsep awalnya untuk daily use dan sesekali ikut car contest makanya ada sunroof-nya, tuh. Berhubung persaingan ketat sehingga bengkel bodi HJ Autowork menyarankan utk ganti mesin pake 3S-GTE. Ya paling tidak ikut dalam kategori drag look. Nah dari situ untuk urusan mesin saya serahkan lebih serius ke bengkel GSS Engineering milik Yulfiardi,” Ungkap pengusaha tersebut.
Kunci utama tentu saja ada di mesin 3S-GTE GEN 1 ini, meskipun masih berpenggerak 2 roda (FWD), namun tenaga yang dihasilkan terbilang cukup ekstrim yakni 450 dk saat boost pressure di set pada tekanan 1,5 bar. “masih suka
kendala di start yang overspin karena ban juga masih pakai yang semi slick. Kalau kekejar, tahun depan sudah pakai yang gardan 4WD,” Ujar Yulfi, sapaan akrabnya.
Tidak dibiarkan standar, punggawa mesin Toyota berperforma tinggi itu juga memperkuat internal mesin serta meng-upgrade sistem pembakaran dengan yang lebih besar agar suplai bahan bakar yang disemprotkan kedalam ruang bakar lebih deras, seperti aplikasi fuel pump Deatschwerks dengan kapasitas 350lp/h yang dialirkan pada injektor berkapasitas 750cc dari FIC.
Baca Juga: Honda Civic Estilo SR3 1994 - Mesin Melawan Kodrat
Meski hanya digunakan untuk jalur lurus, resiko torque steering dari hentakan tenaga besar mobil ini pun sangat berpengaruh. Obat penawarnya adalah suspensi coilover dari JIC yang dipadukan dengan ban semi slick dari Toyo dengan tipe R888. Semua tenaga yang tersalurkan ke tanah diakomodir lewat satu set kopling dari TRD agar meminimalisir tenaga yang dapat terbuang percuma.
“Sebenernya project mobil ini belom selesai, tapi berhubung ada event balap ya iseng di ikutin aja dulu. Sektor mesin akan diteruskan sampai 4WD. Semua perangkat sudah disiapkan oleh bengkel GSS engineering bahkan mesin barunya pun sudah disiapkan yaitu 3S-GTE generasi terakhir. Yaa mudah-mudahan tahun depan sudah pakai mesin yang baru,” bisiknya. Wah, kelas FFA bakal ramai nih kayaknya, selamat berjuang, Bro.
Spesifikasi:
Mesin
- 3SGTE Gen 1 450 dk @1,5 bar
- Corona ex saloon 2wd gearbox non lsd
- CP Piston
- BC Rod
- ACL Race Bearing
- ARP Head + Main Studs
- Cometic Head Gasket
- BC Valve Springs + Titanium Retainer
- OEM Camshaft
- TD06 Turbo
- Tial External Waste Gate
- Stainless Steel Custom Header
- Alumunium Pipipng Intercooler
- Alumunium Cistom Cold Air Box + Oil Catch Tank
- AB88 oil cooler
- 750cc fuel injector clinic
- Custom Fuel Rail
- Deatsch Werks 350 fuelpump
- Aeromotive FPR
- JAZ Fuel Cell
- Braided Hose Fuel System
- Dastek Unichip Piggyback
- TRD Clutch + Clutch Cover
- Koyorad Radiator
- HKS Blow Off Valve
Interior
- Momo Steering Wheel
- Apexi Boost Press, Oil Press, Water Temp Meter
- Autometer Tachometer
- Bride Bucket Seat
- Seamless Rollcage
Kaki-kaki
- Enkei Rims + Toyo R888 Tire
- JIC Coilover
- Custom Front + Rear Strut Bar
Workshops:
- engine: GSS engineering - Cibubur
- body: HJ Autowork - Depok
Tags:
#Toyota Corona #Drag Race