Coronavirus atau virus Corona yang mematikan baru-baru ini membuat dunia geger. Virus yang dapat menjangkiti manusia dan menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia ini mendapat status darurat global oleh World Health Organization (WHO). Berbeda dengan virus yang beredar, modifikasi Toyota Corona lansiran 1979 ini justru bikin nostalgia ke era 1970-an.

Mobil lansiran 1998 ini terlihat sebagai sedan umum yang sering dipakai wara-wiri sama pemiliknya. Namun jika Sobat Kabaroto merupakan penyuka aliran modifikasi JDM (Japan Domestic Market), maka dipastikan mata akan melirik ke seluruh pernak-pernik sekilas kasat mata yang menempel diseluruh mobil.

Ada pemandangan tak lazim ketika Kabaroto melihat mobil ini di event Drag Race Sentul. Di bracket kelas 13 detik, sudah dapat ditebak bahwa kompetisi jalur 402 meter tersebut biasa dipenuhi dengan pembalap yang mengandalkan varian Honda Estilo full spec naturally aspirated (N/A) atau Mitsubishi Lancer bermesin 4G63T.

Mengulas mobil-mobil antik milik Bei Budiyono memang tidak ada habisnya. Bahkan sebagian besar mobil klasiknya memiliki cerita dan kenangan sendiri-sendiri. Salah satunya Corona Toyota Corona RT100 keluaran tahun 1976.

Nah, yang perlu rutin dilakukan ada servis berkala. Sama seperti mobil-mobil keluaran baru, mobil tua juga harus rutin di servis.

Sebagian teman-teman sang owner bilang, mobil ini terlihat seolah membawa kesan yang jinak, tak mengintimidasi, dan sedan yang tangguh dipakai untuk sehari-hari pada jamannya. Namun yang perlu dicatat, mobil ini bukan sebuah Toyota Corona Absolute berkode ST191 yang dapat disamakan dengan varian sejenisnya, karena ‘jantung’ mobil ini sudah di transplantasi dengan milik mobil balap reli Celica GT4!