KabarOto.com - Balapan di Sirkuit Silverstone, Inggris, menjadi pertarungan gengsi, tim-tim yang bermarkas di negara tersebut lakukan ubahan untuk lebih kompetitif. Terutama tim Mercedes-AMG Petronas, mereka serius lakukan update pada mobilnya agar bisa membawa duet pembalapnya lebih kompetitif.
Lewis Hamilton dan George Russel, seperti tidak berdaya mengejar para pembalap Scuderia Ferrari dan Red Bull Racing. Padahal musim lalu saja, tim asal Inggris ini memiliki performa kuat. Bahkan dari tahun 2014 hingga 2020, mereka merebut titel juara dunia pembalap dan konstruktor.
Mungkin ada beberapa penggemar F1 yang menilai balapan menjadi membosankan, karena pemenang untuk pembalap dan timnya selalu itu-itu saja. Namun memasuki musim 2021, satu hal berbeda diperlihatkan. Max Verstappen (Red Bull Racing) hadir sebagai juara dunia dan mematahkan dominasi serta menghentikan ambisi Hamilton untuk kembali merebut titel juara dunia.
Baca juga: Bagaimana Regulasi Penalti Grid Mesin Dan Girbok Formula 1?

Musim 2022 ini tim Mercedes-AMG Petronas seperti kehilangan tajinya, masalah porpoising menjadi kendala utamanya. Setelah mengikuti aturan regulasi 2022, tim ini belum menemukan setting terbaiknya, kerap memantul-mantul saat melaju di lintasan lurus. Hal ini mengganggu konsentrasi kedua pembalapnya, bahkan pada balapan di Australia saja, Hamilton di over lap oleh Verstappen.
Jelang balapan di Sirkuit Silverstone ini, karena adanya arahan teknis dari FIA terkait gangguan porpoising, tim pun bebenah dengan melakukan upgrade beberapa bagian. Paling menonjol adalah penambahan penguat floor/lantai menjadi 3 buah, kemudian update pada bagian sayap belakangnya.
Nah khusus update sayap belakang inilah, secara mengejutkan mengantarkan Hamilton meraih juara tiga di Kanada. Tentu ini menjadi sebuah kemajuan bagi tim, di mana pada balapan-balapan sebelumnya Hamilton kurang begitu menunjukan performanya.
Porpoising mengganggu pembalap asal Inggris tersebut, bahkan karena porpoising mengganggu secara fisik kepada Hamilton, sempat membuatnya seperti sulit bangun dari kursi mobil W13. Update ini diharapkan mampu memberikan perubahan nyata bagi mobil W13, Hamilton dan Russel bisa kembali meraih podium di negara asal mereka.
Sementara Red Bull Racing untuk desain hanya perubahan sedikit di bagian lantai, agar aliran udara lebih lancar untuk meningkatkan downforce, karena update teknis di transmisi serta setting mesin sudah dilakukan secara bertahap sejak balapan berlangsung di Baku, Azerbaijan.
Baca juga: McLaren Dan Red Bull Racing Berjudi Untuk Musim 2022, Mengadopsi Suspensi Pull-Rod

Scuderia Ferrari juga tidak mau ketinggalan untuk meng-update mobil F-175, sayap belakang mendapatkan sentuhan desain dan mesin juga ditingkatkan lagi kemampuannya dengan update setting. Seperti yag kita ketahui, pada dua balapan terakhir sungguh mengecewakan bagi Charles Leclerc, ia sebagai penantang Verstappen untuk meraih titel juara dunia tahun ini.
Di Montreal, Kanada, hanya ada satu contoh sayap, dengan Leclerc dipilih untuk menjalankannya. Jika ada cukup untuk dua mobil dengan suku cadang, kemungkinan akan ada di kedua mobil. Ini adalah respons Ferrari terhadap pola yang terlihat pada balapan awal musim dari rival mereka, Red Bull Racing, yang memiliki kecepatan akhir yang lebih besar.
Dengan varian sayap baru ini, Ferrari telah bersiap untuk melakukan pengorbanan kecil dalam total downforce sebagai ganti pengurangan drag yang lebih proporsional. Sayap depan lebih rendah dan belakang sedikit ubahan, dengan demikian diharapkan F-175 akan lebih cepat ditikungan untuk mengimbangi kelincahan Red Bull Racing.
Perihal mesin tidak ada update besar, tim sudah cukup puas, apalagi saat ini mesin Scuderia Ferrari dikenal cukup cepat. Tim lainnya tidak banyak melakukan update, Alpine hanya ubahan sedikit di sayap depan, sedangkan McLaren tidak begitu terbuka perihal update pada mobilnya.