Produsen otomotif Jepang, Toyota Motor Corp menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Arab Saudi untuk melakukan studi rencana produksi dan komponen otomotif di negara tersebut.
Toyota akan coba mulai memperhitungkan pengembangan basis pasokan lokal menggunakan bahan yang diproduksi di Arab Saudi oleh perusahaan lokal seperti Sabic, Maaden, Petro Rabugh, dan perusahaan lainnya.
Sebagaimana diwartakan Reuters, Rabu (15/3), perjanjian ini menjadi langkah maju negeri pimpinan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud yang selama ini hanya mengandalkan kinerja ekspor minyak.
“Di satu sisi, Arab Saudi sedang mencoba memperbanyak ragam ekonomi mereka dan mengurangi kebergantungan terhadap minyak dengan memelihara pertumbuhan dan perluasan lapangan kerja di sektor industri yang lain,” bunyi keterangan gabungan kedua negara di Kantor Perdana Menteri Jepang di Tokyo sebagaimana dikutip Reuters.
Perlu diketahui juga, Arab Saudi dan negara eksportir minyak di kawasan Teluk lainnya diketahui sebagai negara yang gagal mengembangkan industri manufaktur. Kegagalan tersebut akibat tidak adanya basis yang luas dan tenaga kerja terampil. Masuknya Toyota akan membawa variasi ekonomi bagi negara tersebut untuk kembali bermain di sektor manufaktur.
