IMI Bikin Cara Touring yang Benar dan Sesuai Standar
KabarOto.com – Sebagai rider, pasti senang dan rajin touring dong. Apalagi kalau bareng teman komunitas, pasti seru pas riding ke luar kota. Namun pernah juga enggak? Ketemu komunitas yang riding bareng tapi kelakuannya di jalan menyebalkan?
Maka dari itu, IMI (Ikatan Motor Indonesia) sebagai fasilitator dan regulator kegiatan otomotif di Indonesia, melalui IMI Mobilitas, membuat acara “BJB Standarisasi Tata Cara Berkendara Sepeda Motor Berkelompok”. Tata cara touring dan riding berkelompok, yang benar dan sesuai standar.

Event ini mengajak KabarOto dan teman-teman komunitas motor lain untuk membuat video standarisasi touring yang benar. Segala tata cara berkendara sepeda motor berkelompok, akan dibahas lengkap. Jadi nantinya, teman-teman komunitas yang ingin riding tinggal nonton di berbagai channel online, nantinya tentu bisa juga ditonton di Youtube KabarOto dong.
“Karena kita tidak punya standar berkendara berkelompok yang baik dan benar. Semoga dengan video ini, teman komunitas bisa konvoi dan riding dengan baik, supaya tetap aman dan tidak mengganggu pengguna jalan lain,” terang Joel D. Mastana, Ketua Pelaksana yang juga sekaligus Sekretaris IMI Mobilitas.
Baca juga: Ini Detail Vespa Primavera Sean Wotherspoon
Sejak awal, KabarOto dan teman media termasuk komunitas sudah diajarkan teori awal, bagaimana cara riding yang baik. Termasuk kelengkapan di masa pandemi, jadi segala hal jadi perhatian, misal rapid test untuk semua peserta dan panitia sebelum berangkat, penggunaan safety gear yang benar, formasi touring dan aplikasi hand signal sesuai standar.

Berangkat hari sabtu (19/09/2020) lalu, rombongan touring dilepas oleh Bambang Soesatyo, selaku Ketua MPR RI yang juga sebagai Pembina IMI di kawasan Meikarta, Cikarang. Ini sekaligus dukungan atas perhatiannya terhadap tingkat kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan sepeda motor.
Menurut Bamsoet, panggilan akrabnya, di Indonesia sendiri tercatat ada 2.800 kecelakaan dan lebih dari 548.000 pelanggaran lalu-lintas. Sedangkan pengguna roda dua menguasai 87,3%. “Makanya kita sangat perlu membuat standarisasi. Saya mengapresiasi IMI yang menginisiasi acara ini agar ke depan, berkendara berkelompok harus tahu tekniknya,” sambung pria yang juga menjabat Wakil Ketua Kadin ini.
Baca juga: Test Ride Ducati Scrambler Sixty2 400 - Lincah Untuk Digunakan Harian

Misal saja soal pembagian status di rombongan. Diharapkan minimal ada RC (Road Captain), lalu Sweeper dan Official. RC berada di posisi paling depan dan dilarang disusul dalam kondisi apapun. Nantinya, peserta akan berinteraksi melalui alat komunikasi atau sinyal tangan.
Berikutnya untuk formasi touring, antar-peserta dilarang melaju di baris yang sama apabila di kondisi jalan yang lurus. “Ini bertujuan agar rider di belakang bisa melihat lebih jauh kondisi jalan di depannya, untuk antisipasi apabila ada hambatan,” jelas Joel kali ini.

Formasi ini dinamakan berbanjar atau zig-zag. Nantinya, RC akan membuat hand signal dengan tangan ke atas dan 2 jari diacungkan. Artinya, seluruh rombongan di belakang harus membuat formasi 2 line. Pun, jarak antar-rombongan harus dipisah waktu, yakni per 2 detik untuk peserta yang berada persis di depannya.
Terkecuali saat masuk tikungan, justru kecepatan harus diperlambat. Lalu RC membuat kode tangan ke atas dengan 1 jari, yang menandakan seluruh rombongan harus berada di satu baris. Kode ini juga bisa digunakan saat rombongan ada di kemacetan.
Baca juga: Ternyata Sebegini Biaya Servis Rutin Motor Ducati
Sinyal lain yang tak kalah penting adalah penggunaan lampu sein sebagai alat komunikasi. “Jadi saat menyusul kendaraan lain, lampu sein kanan harus dinyalakan dulu. Dan saat ingin balik ke jalur, harus nyalakan lampu sein kiri untuk memberitahu kalau kita ingin kembali ke jalur semula,” wanti Joel.

Alhasil, perjalanan selama 3 hari menempuh jarak dari Jakarta ke Cirebon, lalu rute pulangnya menuju Bandung dan balik Jakarta lewat Puncak. KabarOto punya segudah ilmu baru agar rombongan touring tak lagi mengganggu pengguna jalan lain, plus bikin aman seluruh peserta.
Terbukti, pada event yang disponsori Bank BJB, oli Pikoli, Qooder, Ducati, helm RSV, Rudy Project, Rob1 Racing dan MaxxWire ini, seluruh peserta tak mengalami insiden apapun dan bisa kembali ke rumah dengan selamat.
Baca juga: Profil - Spesifikasi Lengkap Skuter Roda 4 Qooder
Terimakasih juga untuk teman-teman di komunitas MBI (Motor Besar Indonesia), Motoran Tugeder, HOG JC, Dumors (Dunia Max Owners), YNCI (Yamaha Nmax Club Indonesia), IOF (Indonesia Overlander Forum), Baderhood Indonesia dan Motoladies yang telah menemani touring seru penuh ilmu selama 3 hari ini.

Baca Original Artikel