Mengenal Fungsi, Jenis dan Kandungan Minyak Rem
KabarOto.com - Setiap kendaraan bermotor pasti menggunakan sistem pengereman untuk menghentikan laju kendaraan. Untuk mendukung kinerja komponen tersebut dibutuhkan minyak rem.
Kabaroto akan memberikan informasi mengenai fungsi, jenis dan kandungan yang terdapat dalam minyak rem.
Baca Juga:
Fungsi minyak rem.
Minyak rem berfungsi untuk melumasi komponen logam yang bergesekan yaitu cakram dan kampas. Keduanya akan menghentikan laju kendaraan dan minyak rem akan membuat kedua logam yang bergesekan ini tidak kering dan tahan terhadap panas. Selain itu, minyak rem memiliki fungsi lai yaitu penyalur tenaga hidrolik karena munyal rem memiliki sifat seperti fluida (cairan) dalam sistem tertutup lainnya.
Cara kerja minyak rem.
Ketika proses pengereman, diperlukan tenaga hidrolik yang diaktifkan oleh silinder master agar dapat menghentikan putaran roda. Cara ini dilakukan dengan menekan tromol atau dapat juga dengan menjepit cakram. Tenaga hidrolik ini disalurkan kesemua sistem melalui minyak rem. Kerja dari sistem rem, dari master silinder ke piston mentransfer energi mekanis yang akan menghasilkan panas dari gesekan minyak rem dengan permukaan salurannya.
Kandungan minyak rem.
Kandungan minyak rem yang sering digunakan biasanya adalah Polyalkylene Glycol Ether. Bahan yang digunakan sebagai bahan dasar minyak rem ini serupa dengan bahan anti beku pada radiator coolant (ethylene glicol). Bahan ini termasuk bahan beracun, dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk alam mengurainya.
Klasifikasi minyak rem.
Minyak rem diklasifikasikan dalam empat kategori diantaranya
1. DOT – 3
2. DOT – 4
3. DOT – 5.1
4. DOT – 5
DOT merupakan singkatan dari Departement Of Transportation (USA), yang bekerja sebagai penentu. Dan dalam hal ini tingkat klasifikasi minyak rem. Semakin tinggi angka yang mengikutinya maka semakin tinggi pula titik didihnya.
Karakter dari masing–masing minyak rem tersebut adalah sebagai berikut:
DOT – 3
Minyak rem berklasifikasi DOT3, DOT4 dan DOT5.1 mengandung Polyglycol ether yang hydroscopik, artinya mempunyai sifat menyerap air. Bila dicampur atau tercampur air, minyak rem tersebut tetap berwujud sama sekalipun sifatnya sudah berubah. Polyglycol hanya berkemampuan setengah silikon dalam menerima tekanan.
Minyak rem DOT-3 merupakan minyak rem konvensional yang digunakan secara luas, yang memiliki kekurangan dan kelebihan.
• Minyak rem tipe ini tidak mahal dan lebih mudah didapatkan.
• Dapat merusak karet alami.
• Dapat merusak cat.
• Dapat menyerap cat (hidroskopik), sebaiknya gunakan dalam jangka waktu 1 minggu setelah dibuka.
• Karena minyak rem tipe ini dapat menyerap air dengan mudah, dapat menimbulkan korosi/karat.
DOT-4
DOT-4 merupakan tipe minyak rem yang banyak digunakan pada mobil model lama. Kelebihan dan kekurangan pada minyak rem tipe ini adalah sebagai berikut.
• Cukup mudah diperoleh.
• Tidak menyerap air semudah DOT-3 menyerap air.
• Titik didih DOT-4 lebih tinggi dibandingkan DOT-3, sehingga lebih sesuai untuk pemakaian pada kendaraan yang sistem remnya bersuhu tinggi.
• Dapat merusak cat.
•Harganya kira-kira 50% lebih mahal dibandingkan DOT-3.
• Oleh karena DOT-4 masih dapat menyerap air, masih terdapat kemungkinan menimbulkan korosi.
DOT-5
DOT-5 juga dikenal sebagai minyak rem silikon. Hal ini dikarenakan DOT-5 berbahan dasar silikon. Silikon adalah cairan yang tidak menyerap air (non-hydroscopic), dan mengurangi kemungkinan penyebab korosi sehingga sifat dan kemampuan silikon stabil pada suhu tinggi.
Minyak rem ini umumnya digunakan pada kendaraan militer seperti kendaraan tempur. Alasannya adalah silikon tidak merusak cat permukaan luar dari kendaraan tempur yang memiliki hal penting alam penyamaran.
Kekurangannya adalah daya pelumasnya kurang baik atau gesekannya besar akibatnya diperlukan tenaga yang lebih besar saat menekan rem agar sistem rem bekerja. Kekurangan lainnya adalah silikon tidak mempunyai daya lumas seperti glycol sehingga tidak cocok untuk mobil yang dilengkapi ABS.
• Tidak merusak cat.
• Tidak menyerap air, sehingga dapat digunakan pada lingkungan yang lembab.
• Sesuai dengan semua jenis karet rem.
• DOT-5 tidak dapat menggantikan DOT3 ataupun DOT4. Untuk mengganti tipe minyak rem yang telah digunakan sebelumnya, harus dilakukan pembuatan ulang sistem hidrolik pada kendaraan.
•Oleh karena DOT-5 tidak menyerap air, kelembaban didalam sistem hidrolik akan mengumpul pada satu bagian. Hal ini dapat mengakibatkan korosi terlokalisasi pada rem tersebut.
•Pengisian minyak rem tipe ini sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Gelembung udara kecil dapat membentuk gelembung udara yang lebih besar.
• Tipe ini memiliki titik didih rendah dibandingkan DOT-4.
• Harga minyak rem tipe DOT-5 dua kali lebih mahal dibandingkan DOT-4. Selain itu, minyak rem ini juga lebih sulit ditemukan di toko biasa.
DOT-5.1
Minyak rem tipe DOT-5.1 merupakan minyak rem tipe baru. Sebelumnya, minyak rem tipe ini memiliki bahan dasar glycol, bukan silicon seperti tipe DOT-5. Selain itu, berdasarkan uji performanya, minyak rem tipe ini lebih menyerupai DOT-4 dengan kualitas lebih tinggi, dibandingkan menyerupai DOT-5.
• Tipe DOT-5.1 memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan tipe yang lain.
• Titik didihnya lebih tinggi, meskipun dalam keadaan basah maupun kering, jika dibandingkan DOT3 maupun DOT4. Pada keadaan kering, titik didihnya adalah kira-kira 275?C, sedangakan dalam keadaan basah titik didihnya berkisar antara 175 hingga 200?C.
• Kompatibel dengan formulasi karet rem.
• Bahan utama minyak rem ini bukan silicon, sehingga akan menyerap air.
• Seperti halnya DOT-3 dan DOT-4, minyak rem ini akan merusak cat.