Perbedaan Mesin Mobil HCC, SOHC dan DOHC Yang Harus Diketahui
Bagi pencinta otomotif khususnya mobil, tentu sering mendengar mesin-mesin dengan jenis DOHC, SOHC dan OHC. Ini sering kita ihat di iklan flayer yang disebarkan para sales mobil pada spec mesin mobil-mobil yang ditawarkan. Namun sebagian besar anda mungkin tidak tahu kepanjangan dan fungsi dari mesin-mesin tersebut. Kabaroto.com berdasarkan informasi dari mekanikmitsubishi kali ini akan mengulas tentang mesin-mesin yang tertanam pada mobil baru masa kini dan mobil yang telah beredar ditahun-tahun sebelumnya.
DOHC
DOHC (Dual-Overhead Camshat) berarti dalam mesin, masing-masing silinder memiliki 2 camshaft yang mengendalikan katup. Untuk mesin inline (hampir semuanya 4 silinder) yang memiliki 1 silinder garis ini berarti memiliki 2 camshaft. Untuk mesin V-style (V6, V8, V10) memiliki 4 camshaft, karena setiap kepala mendapat camshaft ganda. Karena memiliki 2 camshaft per kepala, maka masing-masing camshaft didedikasikan hanya untuk katup intake atau katup buang. Tidak dapat untuk keduanya. Oleh karena itu, mereka dapat terletak tepat diatas katup. Letak inilah yang membuat perbedaan antara mesin DOHC dan non DOHC.
Karena pada mesin DOHC posisi camshaft langsung diatas katub, maka tidak lagi membutuhkan lengan rocker dan tentunya memiliki bagian yang bergerak lebih sedikit. So, mesin DOCH dapat rev lebih tinggi jika dibanding mesin lain karena mesin DOHC memiliki valvetrain kurang inersia. Mesin DOHC meringankan implementasi dari kinerja multivalve, karena tdak memerlukan lengan rocker dan perangkat keras pendukung lainnya untuk masing-masing katup, sehiingga memungkinkan untuk bernafas lebih mudah dan mesin menjadi lebih efisien.
SOHC
SOHC atau singkatan dari single overhead camshaft adalah mesin yang mirip dengan mesin DOHC. Perbedaanya mesin SOHC dan mesin DOHC terletak pada jumlah camshaft. Mesin SOHC hanya memiliki 1 camshaft per kepala. Jadi, 1 camshaft untuk mesin inline dan 2 camshaft untuk mesin V-style. Tentu mesin SOHC ini memiliki plus dan minus. Sisi plusnya, mesin SOHC membutuhkan ruang mesin yang kecil karena jumlah camshaftnya lebih sedikit jika dibanding dengan mesin DOHC.
Sisi minusnya, mesin SOHC membutuhkan perangkat tambahan untuk menerjemahkan setiap gerakan katup camshaft karena tidak mungkin memasang camshaft secara langsung diatas kedua intake dan katup exhaust. Perangkat tambahan ini menambah valvetrain inersia. Selain itu, mesin SOHC juga memerlukan timing chain atau timing belt yang panjang.
Mesin SOHC terdapat pada mobil Civic Genio, Honda Jazz, Honda CVR 2,0, Honda Freed, Toyota Corolla DX, Suzuki APV.
OHV
Mesin OHV atau Overhead Valve/ Pushrod merupakan mesin yang bertolak belakang dengan mesin DOHC. Mesin OHV dibuat dengan bentuk sederhana, ringan, dan minim suku cadang yang mahal. Mesin jenis ini hanya memiliki 1 camshaft, terlepas dari konfigurasi. Terkecuali mesin pada varian turbodiesel yang merupakan inline-six, hampir semua mesin OHV memiliki camshaft yang lelaknya ditengah-tengah mesin. Camshaft terletak diantara kedua silinder dan katup akuntor dengan batang logam panjang yang disebut pushrods. Hal ini menyebabkan beberapa efek:
Mesin OHV tidak memiliki camshaft dan hanya memiliki lengan rocker, sehingga mesin lebih sederhana;
Hanya membutuhkan ruangan mesin yang kecil;
Mesin OHV tidak dapat rev setinggi desain lainnya karena pushrod menambahkan inersia pada valvetrain;
Mesin OHV memiliki rantai timing yang permanen.
Mesin jenis OHV memiliki biaya perawatan yang murah tamun sayangnya mesin jenis ini sudah banyak ditinggalkan oleh pabrikan.
Karena kapasitas mesin jenis ini kecil dan tenaga yang dihasilkan juka kecil. Namun, sebenarnya mesin ini yang berkapasitas besar juga mampu mengalahkan tenaga dari jenis mesin lain. Terbukti jenis mesin OHV yang dirancang dibawah tahun 2010 masih mampu bertahan di peringkat 5 besar sebagai mobil bertenaga dahsyat sepanjang masa.
Mobil yang menggunakan mesin OHV atara lain Toyota Kijang Buaya, Toyota Kijang Grand, Toyota Corolla TE 20, Isuzu
Baca Juga:
Baca Original Artikel