POPULAR STORIES

Fungsi Dari Sensor Yang Ada Pada Mesin EFI, Berikut 10 Sensornya

Fungsi dari Sensor yang Ada pada Mesin EFI, Berikut 10 Sensornya Ilustrasi mesin mobil. (Foto: Kipli/KabarOto)

KabarOto.com - Fungsi dari sensor yang ada pada mesin EFI (Electronic Fuel Injection) adalah mendeteksi keadaan mesin dan mengirim data tersebut ke ECU (Electronic Control Unit) untuk pengaturan pengapian yang sesuai.

Hampir semua mobil roda empat yang beredar saat ini telah menggunakan sistem EFI atau Electronic Fuel Injection, di mana pengendalian bahan bakar secara elektronik diatur. Melansir Jalopnik, sistem ini umumnya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu sensor, ECU, dan aktuator.

Saat ini, komponen elektronik pada mobil dapat dibandingkan dengan sirkuit elektronik pada komputer. Berbagai sensor telah diintegrasikan ke dalam satu unit. Di bagian mesin saja, terdapat sekitar puluhan sensor yang meningkatkan kinerja mobil. Berikut 10 sensor pada mesin EFI.

Avanza menggunakan mesin EFI

10 Fungsi Sensor pada mesin EFI yang perlu diketahui

  1. Air Flow Meter (AFM): Mendeteksi jumlah udara yang masuk ke intake manifold.
  2. Intake Air Temperature (IAT): Mendeteksi suhu udara yang masuk ke dalam throttle body.
  3. Manifold Absolute Pressure (MAP): Mendeteksi tekanan udara di intake manifold.
  4. Oxygen Sensor (OS): Mendeteksi emisi yang dikeluarkan mesin.
  5. Throttle Position Sensor (TPS): Mendeteksi sudut pembukaan katup di throttle body.
  6. Fuel Tank Pressure (FTP): Mendeteksi tekanan bahan bakar di dalam fuel tank.
  7. Turbo Boost Sensor (TBS): Mendeteksi tekanan udara yang akan disemburkan oleh turbocharger.
  8. Oil Pressure Sensor: Mendeteksi tekanan oli di dalam mesin.
  9. Knock Sensor: Mendeteksi ketukan (knocking) pada mesin.
  10. Fuel Level Sensor: Mendeteksi jumlah bahan bakar yang ada di dalam tangki.

Semua data dari sensor ini kemudian diolah oleh ECU dan kemudian diteruskan ke aktuator, yang dalam kasus mesin EFI adalah injektor yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar.

Baca Juga: Perbedaan Mesin Mobil HCC, SOHC dan DOHC Yang Harus Diketahui

Akibat jika salah satu sensor pada mesin EFI alami kerusakan

Jika salah satu sensor mesin EFI pada mobil mengalami kerusakan, akan terjadi beberapa dampak negatif.

1. Pengapian tidak efisien

Sensor yang mengukur suhu udara, tekanan udara, dan posisi katup gas berperan penting dalam menentukan kebutuhan bahan bakar yang sesuai. Jika rusak dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar lebih banyak dan kinerja mesin lebih rendah.

2. Perputaran mesin tidak stabil

Sensor yang mengukur putaran mesin memiliki peran penting untuk menentukan waktu pengapian yang pas. Jika terjadi kerusakan pada salah satu sensor, hal tersebut dapat mengakibatkan ketidakstabilan putaran mesin, yang berpotensi mengurangi efisiensi pengapian dan menurunkan kinerja mesin secara keseluruhan.

Baca Juga: Apa Itu ECU Standalone? Begini Penjelasannya

3. Injector menjadi rusak

Sensor yang berfungsi mengukur tekanan bahan bakar dan posisi katup gas berperan dalam menentukan tekanan yang sesuai untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Jika rusak, akan terjadinya tekanan bahan bakar yang salah, hingga injektor menjadi rusak.

Jika alami kerusakan, Sobat KabarOto harus melakukan perbaikan hingga pergantian komponen, jangan lupa untuk lakukan prosedur perbaikan yang sesuai.

Baca Juga: Teknik Berkendara Eco-Driving Bantu Efisiensi Bahan Bakar

Berita Terkait

Berita Terkait