POPULAR STORIES

Ada Waktunya Anak Harus Duduk Menghadap Ke Belakang Dengan Car Seat

Ada Waktunya Anak Harus Duduk Menghadap ke Belakang dengan Car Seat Posisi duduk anak yang benar mengurangi risiko cedera. (Foto: dok. Wuling)

KabarOto.com - Sobat yang memiliki buah hati, pasti mmemerhatikan keselamatan dan kenyamanannya saat perjalanan berkendara menggunakan mobil. Selain harus memilih bentuk baby car seat yang ideal, ternyata yang tidak kalah penting adalah penentuan posisi duduk bagi anak.

Penting juga untuk memahami alasan keselamatan untuk menempatkan posisi duduk anak di kbaby car seat yang menghadap ke belakang selama mungkin. Lalu apa manfaat duduk posisi menghadap belakang bagi anak dan kapan waktu yang tepat untuk menghadap depan?

Baiknya anak harus tetap duduk menghadap belakang, karena ini merupakan pilihan yang paling aman. Biasanya hal ini juga didasari oleh pencapaian batas berat badan dan tinggi badannya.

Mayoritas baby car seat menghadap belakang dirancang untuk menampung anak dengan berat badan 12,7 kg hingga 15,8 kg dengan tinggi 76,2 cm hingga 89 cm. Setelah anak mencapai batas maksimal, mereka dapat dipindahkan ke kursi convertible, namun masih menghadap ke belakang. Kursi ini sering kali memiliki beban maksimum yang lebih tinggi, biasanya beratnya antara 18,1 kg dan 22,7 kg. Informasi ukuran maksimum ini terdapat pada label jok mobil atau di buku manual.

Tips Baby Car Seat

Beberapa tahun yang lalu, orang tua memindahkan anak mereka ke kursi yang menghadap ke depan pada usia dua tahun, namun hal itu tidak lagi direkomendasikan. Faktanya, usia dua tahun dianggap sebagai usia minimum absolut pada saat ini, disarankan menunggu hingga anak berusia tiga atau empat tahun untuk beralih posisi. Karena, saat itulah mayoritas anak-anak mencapai batas berat atau tinggi maksimum kursi mobil.

Setelah anak beralih menggunakan kursi mobil menghadap depan, anak harus tetap berada dalam pengaman yang tepat sampai waktu yang ditentukan.

Baca Juga: 6 Alasan Pentingnya Baby Car Seat untuk Anak-Anak Saat Mudik

Alasan Duduk Menghadap Belakang Lebih Aman untuk Bayi dan Balita

Posisi duduk yang menghadap ke belakang merupakan paling aman untuk bayi dan balita karena dinilai lenbih melindungi anak saat terjadi kecelakaan. Dikutip dari CDC , NHTSA dan AAP merekomendasikan agar anak tetap duduk di kursi hingga minimal usia dua tahun, namun hanya jika mereka telah mencapai persyaratan berat atau tinggi badan maksimum.

Bayi dan balita belum memiliki tulang yang matang. Jaringan ikat mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami cedera. Kursi yang menghadap ke belakang memberikan perlindungan saat terjadi kecelakaan serius, terutama pada leher, kepala, dan sumsum tulang belakang.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kursi pengaman anak yang menghadap ke belakang memberikan pengurangan dampak sebesar 14% dalam risiko cedera parah dibandingkan kursi yang menghadap ke depan. Kursi yang menghadap ke belakang juga menunjukkan lebih sedikit kemungkinan terjadinya cedera yang fatal.

Baca Juga: Fitur Keselamatan Honda CR-V Baru Sudah Dapat Bintang 5 ASEAN NCAP

Jenis Kursi Pengaman Anak Berdasarkan Usianya

1. Kursi Menghadap Belakang untuk Anak Usia 1-4 Tahun

Sangat diperlukan untuk memulai dengan posisi duduk anak menghadap ke belakang sebagai langkah awal yang penting dalam memperkenalkan keselamatan. Terdapat dua pilihan untuk posisi ini, yakni kursi bayi khusus dan kursi konvertibel yang dapat digunakan dalam berbagai posisi.

Kursi bayi khusus dirancang untuk digunakan secara eksklusif dalam posisi menghadap ke belakang. Sementara itu, kursi konvertibel dapat diposisikan sesuai kebutuhan, meskipun umumnya memiliki batasan berat dan tinggi yang lebih tinggi untuk posisi menghadap ke belakang daripada kursi bayi.

2. Kursi Menghadap Depan untuk Anak Usia 2-7 Tahun

Setelah anak sudah terbiasa duduk di kursi yang menghadap ke belakang, waktunya untuk beralih ke model yang menghadap depan. Kursi mobil ini harus dilengkapi tali pengaman dan tambatan demi menjaga keselamatan anak.

Tips Baby Car Seat

Peralihan posisi ini, idealnya dilakukan hingga mereka berusia empat tahun tetapi yang terbaik adalah memindahkannya setelah mereka mencapai batas tinggi dan berat tertinggi dari model kursi yang menghadap ke belakang.

Baca Juga: Chery Omoda 5 Raih Peringkat Keselamatan Bintang 5

3. Booster Seat dan Sabuk Pengaman

Booster seat dibutuhkan untuk anak yang usianya menyentuh 7 tahun namun memiliki batas berat dan tinggi badan yang maksimum. Booster seat bisa digunakan untuk anak hingga usia 12 tahun, disarakan pilih booster seat yang memiliki sandaran untuk menambah keamanan.

Idealnya, anak tetap menggunakan booster seat sampai mereka cukup besar untuk dapat mengenakan sabuk pengaman secara normal. Agar dapat dipasang dengan benar, sabuk pangkuan harus pas di paha atas, bukan di perut. Sabuk bahu juga harus pas di dada dan bahu, bukan di wajah atau leher.

Baca Juga: Honda WR-V Raih Tingkat Keselamatan Tertinggi ASEAN NCAP