Test Drive Mitsubishi Outlander PHEV, Kabin Lega untuk Aktivitas Harian
KabarOto.com - Mitsubishi Outlander Plug In Hybrid Electric Vehicles (PHEV) SUV yang diperkenalkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show pada 2019 lalu, saat itu dibanderol Rp 1.311.700.000. Meski mahal, namun mobil ini diklaim ramah lingkungan.
Tetapi, kini tertera di website resmi MItsubishi Indonesia, banderolnya sekitar Rp 898 juta dengan keterangan OTR wilayah Jabodetabek selama bulan Agustus 2022. Harga sebelumnya adalah Rp 1.322.700.000.
Outlander PHEV diperkenalkan pertama kali sebagai SUV plug-in hybrid pada 2013. Kehadiran Outlander PHEV sudah meluas hingga 60 negara, dan salah satunya di Indonesia. Mitsubishi Outlander PHEV adalah puncak sempurna dari sejarah keunggulan otomotif Mitsubishi: 50 tahun elektromobilitas dan puluhan tahun teknologi penggerak empat roda yang diasah di sirkuit reli internasional.
Karena respon positif kehadiran kendaraan listrik di Indonesia, Mitsubishi Motors dan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), terus menambah titik pengisian baterai selain di diler. Salah satunya bisa anda lihat di pusat perbelanjaan Plaza Senayan, Jakarta. Diresmikan langsung oleh Naoya Nakamura selaku Presiden DIrektur PT MMKSI pada 26 November 2019 silam.
Baca juga: Segera Dipasarkan Di Amerika Serikat, Ini Bocoran Mitsubishi Outlander PHEV 2023

Eksterior
Tampilan diperkuat dengan bumper dan gril berukuran besar, ciri khas Mitsubishi dengan desain dynamic shield. Dihiasi aksen krom untuk memberi kesan modern, serta diffuser depan dan belakang menunjukan kelas kendaraan modern era saat ini.
Lampu depan model stylish dengan teknologi LED, baik untuk low beam maupun high beam. Cahayan lampu berwarna putih, menyinari jalanan di malam hari lebih jelas. Belakang juga LED dengan lampu mundur berada di bagian bumper belakang.
Layaknya kendaraan SUV, dilengkapi dengan roof rails berdesain praktis dan elegan sesuai dengan atap kendaraan tersebut. Selanjutnya antena model shark fin, dan spoiler belakang yang diklaim dapat meningkatkan aerodinamis kendaraan ini. Plus stop lamp tambahan pada spoiler belakang.
Tidak ketinggalan fasilitas sunroof, untuk memberikan sentuhan modern. Sunroof bekerja mil-trun dan geser, termasuk anti-trapping untuk tetap memberikan udara segar dari luar dengan meminimalkan paparan sinar matahari.
Pelek menggunakan ukuran 18 inci dengan desain model jari-jari dengan batang agak besar, pelek dengan laburan warna perak tersebut disandingkan dengan ban ukuran 225/55 R18. Penggunaan ban dengan tapak lebar dan profil tinggi ini, akan meningkatkan segi kenyamanan saat melibas jalan bergelombang dan stabil melahap jalan aspal.
Terdapat 2 fasilitas pengisian bahan bakar, bensin di kiri, sedangkan untuk charger listrik di kanan. Sementara pintu bagasi, dioperasikan secara elektrik dengan tombol buka/tutup tersedia di ruang kabin depan.
Fitur keamanan dan kenyamanan tingkat lanjut akan tersedia di Outlander PHEV, termasuk: Monitor Kamera Multi-Around view, Forward Collision Mitigation dengan kemampuan deteksi pejalan kaki, Blind Spot Monitoring dengan Rear Cross Traffic Alert (RCTA).
Kualitas fitur keselamatan dari mobil ini sudah teruji juga pada ASEAN NCAP, yang diganjar nilai bintang 5. Pengetesan dilakukan di Jari, Tsukuba, Jepang.
Baca juga: Asia Cross Country Rally (AXCR) 2022 Jadi Ajang Riset Bagi Mitsubishi Triton

Interior
Bagian interior didominasi dengan warna hitam, dengan bahan kulit melapisi bagian jok dan beberapa bagian panel pintu. Untuk instrumen, tidak ada takometer. Hanya petunjuk kecepatan, MID di tengah, dan di kiri adalah pengukur kinerja sistem listrik kendaraan.
Pengaturan lingkar kemudi bisa dilakukan dengan penyesuain cara tilt dan teleskopik, posisi duduknya cukup ergonomis. Busa jok depan pengemudi dan penumpang cukup tebal, menyesuaikan dengan kontur tubuh manusia pada umumnya.
Selanjutnya kinerja AC menggunakan model otomatis dual zone, termasuk head unit yang sudah mengadopsi teknologi multimedia dan touch screen. Terintegrasi smartphone yang tersedia termasuk Apple CarPlay, cara yang lebih cerdas dan aman untuk menggunakan iPhone di dalam mobil, memungkinkan pengemudi melakukan panggilan, mendapatkan petunjuk arah yang dioptimalkan untuk kondisi lalu lintas, mendengarkan musik, dan mengakses pesan.
Ini juga akan mendukung Android Auto memperluas platform Android ke dalam mobil dengan cara yang dibuat khusus untuk mengemudi. Head unit ini juga bisa terkoneksi dengan bluetooth, memudahkan cara komunikasi ketika handphone sudah terkoneksi.
Pada head unit ini juga tersedia informasi sistem kinerja listrik, mulai dari pengisian baterai dan petunjuk kinerja regeneratif mengisi baterai saat melakukan pengereman atau melepas pedal akselerasi sekalipun. Sistem audio juga di dukung speaker berkinerja tinggi, sanggup menelurkan kualitas suara layaknya speaker premium.
Duduk di baris kedua, ruang kaki dan kepala cukup lega. Posisi pandangan ke depan cukup nyaman, sandaran tangan di tengah menambah unsur kenyamanan saat duduk. Material yang digunakan juga memberikan kenyamanan, busa penyangga punggung cukup empul, hanya jok duduk terasa rata. Cocok untuk menunjang aktivitas harian.
Di tengah terdapat dua koneksi untuk charging dengan USB dan colokan AC 220 V colokan AC tadi bisa digunakan untuk koneksi listrik laptop sekalipun. Di baris ketiga, juga terdapat konektor AC yang serupa baris kedua. Colokan ini cukup membantu ketika melakukan aktivitas out door, seperti kemping.
Contohnya, pada Februari 2021, saat bencana gempa Majene, Sulawesi Barat, 3 unit Mitsubishi Outlander PHEV, menunjukkan perannya sebagai mobil tanggap bencana di wilayah yang terdampak. Energi baterai yang tersimpan di Mitsubishi Outlander PHEV, digunakan sebagai sumber listrik penerangan guna membantu tim Palang Merah Indonesia (PMI).
Bagian bagasinya cukup lega, setelah kursi baris ketiganya dilipat. Tidak ada ban cadangan, hanya disiapkan repair kit sebagai perlengkapan standar. Kemudian ada baterai atau aki kendaraan, dan ruang penyimpanan yang isinya konektor charging untuk pengisian listrik mobil ini.
Baca juga: Profil Mitsubishi Fuso ECanter

Performa
Untuk diketahui, Mitsubishi Outlander PHEV dibekali dengan mesin bensin 4 silinder DOHC berkapasitas 2.399 cc, bertenaga maksimal 132,8 dk dengan torsi 211 Nm. Mesin bensin tadi dikombinasikan dengan motor listrik, bertenaga 80 dk pada roda depan dan 94 dk untuk roda belakang. Transmisinya mengandalkan model CVT, perpindahan yang lebih halus juga efisien bahan bakar lebih baik.
Awal menyalakan kendaraan, bukan mesin konvensional yang menyala, melainkan tenaga listrik sehingga terasa hening. Kemudian AC dihidupkan pun, mesin belum mau menyala. Baru ketika mulai jalan beberapa saat kemudian, baru mesin menyala, kondisi ini terjadi saat baterai 80%.
Berbeda jika tinggal 20% atau 30%, mesin listrik tetap bekerja lebih dahulu setelah AC menyala barulah mesin bensin menyala untuk melakukan pengisian baterai listrik.
Kehadiran Outlander PHEV sebagai upaya untuk mendukung dan mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik, produk andalan dari PT MMKSI yang ramah lingkungan dengan teknologi tinggi. Diharapkan, mampu mengubah mobilitas masyarakat yang penuh polusi menjadi aktivitas lebih bersahabat untuk lingkungan, dan tentu saja irit bahan bakar.
Terbukti untuk menempuh Jakarta ke Bandung sejauh 151 km melalui jalan Tol, sanggup mencetak hingga 25 kpl itu bergantian mesin bensin dan listrik bekerja. Sedangkan untuk dalam kota, sanggup mencetak angka 15 kpl dengan cara kondisi mesin bekerja bergantian, tergantung kondisi baterai.
Menghadapi jalan menanjak bukan perkara sulit, tenaga mobil seperti tidak habis ketika mesin listrik juga digunakan.
Mitsubishi Outlander PHEV menonjolkan sistem full-time, twin-electric motor 4WD yang menyediakan distribusi torsi yang cepat dan optimal. Motor dipasang secara terpisah di gandar depan dan belakang untuk menghadirkan kinerja 4WD yang presisi dan responsif dengan sistem S-AWC yang memastikan stabilitas berkendara yang sangat baik dan penanganan linier yang intuitif. Baterai yang memasok listrik untuk motor adalah baterai lithium-ion 12kWh berkapasitas tinggi.
Saat berakselerasi, memang tidak secepat mobil listrik. Masuk putaran mesin 2.000 rpm maka secara otomatis mesin bensin akan menyala, untuk memberikan tambahan tenaga saat berakselerasi. Di jalan bebas habatan, Kami tidak berani memacu lebih cepat sesuai aturan berkendara perihal batas maksimal, namun sebagai gambaran saja untuk mencapai 120 kpj, hanya dalam hitungan di bawah 10 detik saja.
Tersedia tiga mode penggerak: EV (mode listrik penuh), hibrida seri (tenaga listrik dengan pengoperasian generator) dan hibrida paralel (tenaga mesin dan bantuan motor listrik). Sistem PHEV secara otomatis memilih mode berkendara yang paling efisien dengan mempertimbangkan kondisi jalan dan faktor lainnya. Sistem ini juga dilengkapi mode pengereman regeneratif, di mana listrik ditangkap saat pengereman.
Sistem S-AWC yang ditemukan pada Outlander PHEV adalah aplikasi khusus Super All-Wheel Control yang diturunkan dari Lancer Evolution yang dikembangkan secara khusus untuk konfigurasi motor listrik kembar Outlander PHEV yang unik untuk kinerja maksimum, efisiensi, kemudahan traksi, dan keamanan.
Outlander PHEV bisa digunakan di medan ekstrem karena didukung teknologi SUV dan menggunakan penggerak empat roda (4WD). Sayangnya, tidak bisa kami lakukan untuk melibas jalan off-road, ban yang digunakan tidak terlalu mendukung kondisi medan jalan.
Pengujian
Terdapat paddle shift, yang biasanya berfungsi untuk menaik dan turunkan gigi transmisi. Pada Outlander PHEV agak berbeda, fungsi paddle shift lebih banyak digunakan untuk memberikan engine brake, di mana hal ini bisa berfungsi untuk melakukan pengisian baterai sambil berkendara.
Dibutuhkan beberapa waktu penyesuaian, agar bisa menyetir kendaraan ini dengan nyaman. Harus terbiasa membawa kendaraan dengan mengatur ritme, sehingga sambil berkendara juga bisa membantu pengecasan baterai.
Tidak perlu khawatir, kapasitas minim baterai bisa kembali terisi dengan melakukan pengecasan yang tersedia di pusat perbelanjaan, beberapa SPBU dan diler Mitsubishi terdekat di kota anda.
Kinerja suspensinya cukup empuk, manuver berkendara tetap stabil walaupun dimensi kendaraan besar. Satu hal lagi, kabin terasa cukup tenang. Sepertinya penggunaan peredam banyak membantu, apalagi penempatan baterai di bawah, tentu membuat pihak pabrikan menggunakan beberapa lapisan penutup yang rapat agar tidak mudah masuk air bahkan tahan benturan.
Spesifikasi
Property | PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) |
Kendaraan | Mitsubishi Outlander PHEV |
Harga | Rp 898 juta (OTR Jabodetabek selama Agustus 2022) |
Dimensi (PxLxT) | Panjang 4.695 mm, lebar 1.800 mm, tinggi 1.710 mm |
Sumbu Roda | 2.670 mm |
Bobot | 2.396 kg |
Mesin | 4B12 4 Silinder SOHC 16 Katup |
Kapasitas | 2.399 cc |
Mesin Listrik | 2 Motor listrik (depan dan belakang), Baterai Lithium-ion 12 kWh 300 V |
Tenaga | Mesin bensin: 126 dk, Motor Listrik: 80 dk (depan) dan 93 dk (belakang) |
Torsi | Mesin bensin: 199 Nm, Motor Listrik: 157 Nm (depan) dan 195 Nm (belakang) |
Transmisi | CVT |
Jenis Bahan Bakar | Ron 92 |
Suspensi | MacPherson Strut (depan0, multi-link (belakang) |
Rem | ABS, Electronic Brake-force Distribution (EBD) and Brake Assist. Cakram ventilasi (depan) dan cakram (belakang) |
Fitur | Forward Collision Mitigation (FCM), Blind Spot Monitoring, Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Multi-Around view, Super All-Wheel Control (S-AWC), Adaptive Cruise Control (AAC) |
Pelek dan Ban | 18 inci, ban 225/6 5 R18 |
Rute Pengujian | Jakarta-Bogor-Puncak-Jakarta-Bandung |
Jarak Pengujian | 658 km |
Konsumsi Bahan Bakar | 25 kpl (Luar Kota), 15 kpl (Dalam Kota) |
Baca Original Artikel