Test Drive Toyota Kijang Innova 2.4G M/T Diesel, Impresi Saat Menjelajah Jakarta Hingga Jawa Timur
KabarOto.com - Seperti kita ketahui, Kijang adalah salah satu produk Toyota paling legendaris dan mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia.
Dimulai dari tahun 1977 dengan kemunculan generasi pertama, sampai saat kini Kijang telah berevolusi hingga generasi ke-enam.
Baca juga: Inilah Daftar Komplet Posko & Bengkel Siaga 24 Jam Toyota Mudik Lebaran 2019
Daya tampung yang besar, serta mesin yang dapat diandalkan, adalah sedikit alasan mengapa Kijang begitu digemari. Dalam liputan khusus jalur mudik Tol Trans Jawa 2019, KabarOto menggunakan Toyota Kijang Innova Reborn tipe G diesel bertransmisi manual.
Dalam satu mobil, tim KabarOto terdiri dari tiga orang. Masing-masing personil bergantian peran agar perjalanan tidak terlalu melelahkan. Ada yang menjadi pengemudi, "navigator", dan tentunya penumpang yang duduk manis di kursi tengah.
Saat melakukan etape pertama dari Jakarta-Yogyakarta, saya memilih menjadi penumpang. Duduk di baris tengah sebelah kiri, sedari awal saya coba menikmati kenyamanan Innova ini.
Saat melewati jalan bergelombang di Tol Jakarta-Cikampek, yang timbul akibat proyek pengerjaan tol elevated yang belum selesai, suspensi mobil berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) tersebut dapat meredam dengan baik tanpa menimbulkan guncangan berlebih.
Asyiknya, kursi baris tengah ini dapat diatur posisi sandarannya, bisa dibuat agak rebah untuk menambah kenyamanan.
Namun, untuk memundurkan posisi sandaran punggung ini, harus memastikan kursi baris ketiga dalam posisi tidak terlipat. Sebab bila terlipat, sandaran punggung di kursi tengah akan mentok dengan kursi bagian belakang ketika akan dimundurkan.
Untuk tipe G seluruh kursinya dibalut dengan bahan fabric berwarna coklat. Kenyamanan sebagai penumpang di kabin Kijang Innova makin bertambah, karena Toyota melengkapi mobil tersebut dengan AC triple blower.
Peranti ini sangat bermanfaat sekali ketika cuaca di luar mobil sedang terik dan panas, namun membuat suhu di dalam kabin tetap sejuk hingga kebagian penumpang belakang.
Satu hal yang makin membuat duduk di baris kedua Toyota Kijang Innova terasa nyaman adalah, ruang kaki (leg room) yang lega. Bagi pemilik postur tubuh di atas 170 cm pun terasa nyaman, karena bisa leluasa mengerakkan kaki tanpa tersentuh kursi di depannya.
Setelah menempuh waktu pejalanan lebih dari 6 jam, saya akhirnya kebagian tugas menjadi pengemudi. Setelah bertukar posisi di sebuah rest area, saya langsung mengatur posisi duduk.
Kursi pengemudi pada Innova ini juga dilengkapi dengan seat heigh, sehingga tinggi rendahnya dapat diatur sesuai kebutuhan, mesti pengaturannya masih menggunakan cara manual. Selanjutnya, pengaturan posisi setir juga sudah fleksibel dengan adanya fitur tilt dan telescopic.
Setelah masuk kembali ke dalam tol, di kecepatan rendah semua berjalan normal tidak ada yang terasa istimewa. Apalagi unit yang kami gunakan saat melakukan perjalanan, memakai transmisi manual lima percepatan.
Namun karena kami harus sedikit mengejar waktu, agar dapat menuntaskan etape pertama ke Yogyakarta dalam waktu yang tidak terlalu malam, saya pun menambah kecepatan.
Saat melakukan akselerasi, terasa tendangan tenaga yang cukup responsif. Bahkan, ketika pedal gas diinjak lebih dalam sebelum pergantian gigi, terasa ada sisa tenaga yang masih dibisa dikeluarkan.
Oh iya, Toyota Innova Reborn ini menggunakan mesin diesel 2GD-FTV yang dibantu oleh turbo variable (VNT) dengan intercooler. Di atas kertas, mesin diesel tersebut sanggup menghasilkan tenaga sebesar 146 dk di putaran mesin 3.400 rpm dan torsi maksimal 342 Nm di putaran mesin 1.200-2.800 rpm.

Letupan tenaga dari mesin Innova ini benar-benar terasa mengasyikkan. Contohnya saat melewati ruas tol Semarang yang memiliki kontur berbukit, Kijang Innova terserbut dapat melahap dengan baik tanpa terasa kekurangan tenaga.
Bahkan ketiga melaju di posisi gigi tertinggi, dan akan menyalip kendaraan di depan, tak harus sampai menurunkan gigi perseneling ke posisi lebih rendah.
Lebih mantapnya lagi, ketika melaju di kecepatan lebih dari 100 kpj, Kijang Innova tersebut masih terasa sangat stabil. Begitu juga saat melewati tikungan, tak terasa gejala body roll berlebih.
Selama perjalanan di tol trans jawa pun tak terasa membosankan, karena head unit Innova telah dilengkapi layar monitor sentuh berukuran besar, yang dapat memutar beragam fungsi, termasuk mencolok flash disk untuk memutar musik kegemaran. Pengaturan head unit juga dapat dilakukan melalui setir, karena audio steering switch sudah ada pada varian G.
Tak terasa menjelang sore kami pun keluar exit tol Boyolali Karena kota Yogyakarta tidak dilewati oleh tol Trans Jawa, maka rute inilah yang kami anggap paling dekat. Begitu keluar tol, kami disambut oleh jalan provinsi yang tidak terlalu lebar dan berliku.

Meski dimensinya besar namun tetap lincah
Disini lah kelincahan Toyota Innova diuji. Meski memiliki dimensi yang besar, nyatanya mobil tersebut dapat diajak meliuk di jalan dua jalur berlawanan, untuk mendahului kendaraan di depan yang berjalan lambat dengan mudah.
Baca juga: Sejarah Toyota Kijang Innova Di Indonesia
Setelah melewati kota Klaten, tim KabarOto pun tiba di kota Yogyakarta. Sebelum masuk ke penginapan, kami mengambil beberapa barang bawaan berukuruan besar di bagasi Innova yang cukup lega. Saya pun sempat mengintip konsumsi bahan bakar di MID, dan muncul angka 1:13,82 kpl.
Selama perjalanan, KabarOto menggunakan mode berkendara ECO untuk menjaga asupan komsumsi bahan bakarnya, namun walaupun menggunakan mode ECO luapan tenaga besarnya tetap terasa khususnya saat melibas tanjakan di daerah Semarang.
Namun jika menggunakan mode POWER, terasa lonjakan besar tenaganya. Saat berlari di jalan bebas hambatan sangat terasa sekali dorongan dari tenaga maksimal mesinnya.
Tak salah apabila Toyota Innova bermesin diesel ini sangat memuaskan bagi KabarOto, Kinerja mesin yang impresif, komsumsi bahan bakara yang ekonomis, serta kualitas redaman suspensinya yang cukup nyaman.
Data Spesifikasi
Property | PT. Toyota Astra Motor |
Harga | Rp 339,750 juta (OTR DKI Jakarta) |
Dimensi | Panjang 4,735 mm, Lebar 1,830 mm, Tinggi 1,795 mm, Jarak Poros Roda 2,750 mm, Jarak Pijak 1,540 mm |
Mesin | 2 GD FTV Diesel, 4 Silinder DOHC 16 Katup VNTurbo Intercooler Kapasitas 2.393 cc Tenaga 146 dk @ 3.400 rpm Torsi 342 Nm @ 1.200-2.600 rpm |
Transmisi | Manual 5 percepatan |
Kaki-kaki | Suspensi depan Double Wishbone with Coil Spring and Stabilizer Suspensi belakang 4 Link with Coil Spring and Lateral Road Rem depan Cakram Berventilasi Rem belakang Tromol Sistem rem tambahan ABS & EBD Ukuran ban 205/65 R16 |
Komsumsi Bahan Bakar | 1:13 kpl (Pertamina DEX) |
Rute | Bogor - Jakarta - Cikampek - Semarang - Yogyakarta - Ngawi - Surabaya - Malang - Yogyakarta - Jakarta |
Jarak Tempuh | 1.800 km |