KabarOto.com - Tak banyak Sobat KabarOto yang mewaspadai bahwa melakukan jumper dengan cara yang salah dapat mengakibatkan hal yang berbahaya. Skema berbahaya yang dimaksud adalah menggabungkan kepala aki atau baterai negatif dan positif yang masih bagus menggunakan kabel jumper menuju kutub negatif dan positif pada aki atau baterai yang soak atau lemah.
“Cara ini memang banyak diketahui oleh orang-orang. Ironisnya, cara ini juga berbahaya karena sebetulnya aki soak cenderung melepaskan gas hidrogen yang menjadi pemicu utama aki meledak,” ujar Asen, pemilik bengkel Elektro Jaya. Wah, bisa bahaya ya!
Menurutnya, cara yang benar adalah menyambungkan kabel positif kepala aki yang bagus pada kutub positif kepala aki yang sudah soak atau lemah dan kabel negatif kepala aki yang masih bagus pada bodi mobil yang memiliki aki lemah tersebut.
Baca Juga: Mengenal Aki Untuk Mesin Balap, Apa Bedanya Dengan Standar?
Penempatannya hampir mirip, hanya saja tujuan menempelkan kabel negatif pada bagian bodi mobil adalah untuk menghindari ledakan yang dimaksud. “prinsipnya sama, karena bodi mobil sama dengan massa atau kutub negatif. Cara ini dianjurkan karena bodi mobil terletak agak jauh dari perangkat aki sendiri,” ujarnya.
Ia pun menyarankan agar mematikan fitur mobil yang membebani proses ini seperti lampu, A/C, radio serta memastikan agar posisi tuas transmisi dalam keadaan netral untuk jenis manual dan P atau park untuk kendaraan berjenis otomatis.
Sebelum melakukan proses jumper, nyalakan mobil dengan aki yang masih bagus selama 30 detik hingga 1 menit agar dapat melakukan pengisian dengan baik untuk kemudian membantu proses jumper terhadap Accu yang soak atau lemah.
"Setelah mobil yang aki-nya soak dapat menyala, lepas pelan-pelan kabel jumper agar tidak bersentuhan dengan part bergerak dari mobil seperti kipas atau timing belt,” tutup pria yang sudah menjalankan bisnisnya belasan tahun tersebut.