POPULAR STORIES

Bahaya Menggunakan Pelumas Palsu

Bahaya Menggunakan Pelumas Palsu Oli bekas dari bengkel pinggir jalan yang dibeli oleh pengepul. (KabarOto/Ahmad Djainudin)

KabarOto.com - Kasus pemalsuan pelumas, khususnya pelumas sepeda motor, bukan cerita baru di negeri ini. Berbagai kasus telah dibongkar pihak berwajib dan produsen pelumas terus menciptakan berbagai kode untuk menjamin keaslian produk mereka.

Meski demikian, ternyata masih banyak pihak tak bertanggungjawab yang mencoba melakukan pemalsuan pelumas. Baru-baru ini, KabarOto menemukannya di sebuah bengkel yang berlokasi di Jalan Haji Mencong, Cildeug Kota Tangerang.

Bengkel tersebut melakukan transaksi penjualan pelumas bekas dalam jumlah besar. Seseorang membeli pelumas bekas yang telah dimasukkan ke dalam tong-tong besar dan kemudian membawanya dengan mobil bak terbuka.

Baca Juga:

Sang pembeli (sebut saja Tulang), membeli setengah drum pelumas bekas seharga Rp15 ribu. Saat KabarOto mengonfirmasi, pemilik bengkel hanya mengatakan pelumas bekas tersebut bakal dijual kembali ke pengepul.

"Saya hanya menampung dan menjualnya saja, tidak tahu mau diapakan oli bekas tersebut. Kalau dari cerita si Tulang, biasanya dijual kembali kepengepul besar dan digunakan untuk industri dan lainnya," ujar sang pemilik bengkel.

kabarOto
Limbah oli bekas diangkut oleh pengepul. (KabarOto/Ahmad Djainudin)

Bahaya Pelumas Bekas

Dari kejadian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemalsuan pelumas masih marak terjadi di Indonesia. Tentunya, penggunaan pelumas palsu, yang merupakan hasil olahan dari pelumas bekas, bakal merugikan konsumen.

Biasanya, para pengepul bakal mengolah kembali pelumas bekas tersebut menjadi beberapa macam zat. Di antaranya, jika oli limbah diSuling ulang/Filtrasi dan ditambahkan anti Oksidan serta Viskositas, akan didapat jenis oli jenis baru berjenis sintetis yang bisa digunakan kembali.

Kemudian, limbah oli juga bisa diubah menjadi bahan bakar cair sebagai bahan alternatif energi baru, sebagai pengganti minyak tanah atau gas.

kabarOto

Ilmuwan dari Universitas Cambridge, Inggris, sempat mempraktikkan proses daur ulang pelumas bekas yang dukenal dengan sebutan Pyrolysis.

Pada proses ini, limbah pelumas dipanaskan pada suhu tinggi dalam kondisi hampa oksigen. Kemudian, pelumas bakal terpecah menjadi beberapa campuran gas, cairan, dan matrial padat. Berbagai gas dan cairan tersebut ternyata bisa digunakan sebagai bahan bakar.

Kembali ke sisi otomotif, banyak dampak negatif pada sepeda motor jika menggunakan pelumas bekas yang telah didaur ulang, antara lain mesin cepat panas, bunyi mesin kasar dan komponen mesin lainnya, dan cepat aus.

Dampak tersebut baru terasa saat motor dalam keadaan panas. Itu karena kekentalan oli oplosan menurun. Saat mesin menggunakan oli bekas selama enam bulan, maka bukan tidak mungkin mesin bakal rontok.

Belajar dari hal di atas, sebagai pencegahan dan proteksi, sebaiknya pemilik sepeda motor mengganti oli di bengkel resmi.

Berita Terkait

Berita Terkait