POPULAR STORIES

Begini Cara Kerja Sistem Pengereman Bus Dan Truk

Begini Cara Kerja Sistem Pengereman Bus dan Truk

Kabaroto.com - Kecelakaan mobil besar yang melibatkan truk dan bus akibat rem blog menjadi pemandangan biasa yang terjadi di Indonesia. Teranyar, terjadi kecelakaan bus di Jalan Raya Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabuaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (30/4/2017) pukul 11:00 WIB.

Kecelakaan terjadi karena bus Kitrans warna putih dengan nomor polisi (nopol) B 7057 BGA mengalami rem blong. Bus menabrak tiga mobil, satu angkot, dan empat motor. Kecelakaan ini menyebabkan 11 orang meninggal dunia.

Lantas, bagaimana cara kerja sistem pengereman pada kendaraan besar seperti bus dan truk? Bus dan truk biasanya menggunakan sistem pemgereman angin. Ini merupakan sistem pengereman yang memanfaatkan udara untuk menekan kampas rem.

Rem angin merupakan rem tambahan yang terdapat pada bus dan truk. Itu karena jika mengandalkan cairan saja untuk menekan kampas takkan kuat untuk menahan beban berat truk dan bus.

Sistem pengereman angin membuat pedal semakin mudah untuk ditekan. Tidak seperti rem yang menggunakan sistem cairan, semakin besar tekanan, semakin besar pula tenaga yang dibutuhkan untuk menginjak rem.

Rem angin sendiri ada dua jenis. Pertama combine air brake, dan kedua full air brake. Combine air brake masih menggunakan tenaga hidrolik (minyak) untuk menekan kampas, tapi tenaga hidrolik itu juga diperoleh dari tenaga angin yang dikompresi. Sementara full air brake, kampas rem benar-benar ditekan oleh udara.

Perbedaan utama antara pengereman angin dan hidrolik standar terletak saat pengemudi menginjak pedal rem. Pada sistem hidrolik standar, saat kaki menginjak rem, maka sebetulnya saat itu sedang terjadi pemompaan minyak. Sementara pada rem angin, saat pedal di injak, itu sebetulnya hanya untuk membuka katup udara saja.

Berita Terkait

Berita Terkait