KabarOto.com - Badan Pengelolaan Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkenalkan terobosan baru di bidang pelayanan dalam mewujudkan Keselamatan berlalu lintas di jalan tol. Pengenalan dilakukan BPJT saat acara Rakernis Fungsi Gakkum Korlantas Polri, Kamis (1/12).
Mahbullah Nurdin Anggota BPJT Kemen PUPR menyampaikan bahwa kecelakaan di jalan tol terjadi akibat dari banyak faktor. Terlebih, sebelum jalan tol tersebut digunakan, sudah dilakukan uji laik fungsi, uji laik operasional yang melibatkan banyak pihak. Salah satunya Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Bayar Tol Tanpa Sentuh Akan Diterapkan Akhir Tahun 2022
“Kita juga melibatkan pihak kepolisian dalam hal ini Korlantas, bagaimana keamanan keselamatan di jalan tol yang siap dioperasikan,” jelas Mahbullah.
Jika memang sebuah jalan tol belum laik untuk dioperasikan atau belum aman, maka jalan tol itu belum dioperasionalkan. Artinya seluruh jalan tol yang sudah dioperasionalkan itu sudah memenuhi persyaratan-persyaratan. Baik teknis maupun tingkat keamanan dan keselamatan dari pengguna jalan itu.
Sementara, berdasarkan data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), 87 persen kecelakaan di jalan tol terjadi akibat dari faktor manusianya itu sendiri, baik itu akibat kelelahan atau mengantuk.
"Jadi bukan jalan tol itu yang tidak aman, tetapi faktor pengemudi itu sendiri yang harus kita berikan edukasi bagaimana berkendara dengan benar di jalan tol,” terang Mahbullah.
Sehingga, dalam waktu dekat, BPJT akan segera melaunching Multi Line Free Flow (MLFF) yang akan diterapkan demi memberikan kelancaran dan kenyamanan kepada pengguna jalan tol sendiri.
“Karena adanya pembayaran di gerbang tol sehingga ada beberapa detik kendaraan itu terhenti. Tetapi dengan MLFF itu semua kita hilangkan, tidak ada lagi gerbang tol untuk transaksi pembayaran," jelas Mahbullah.
