POPULAR STORIES

Cara Mengenali Mobil Bekas Rekondisi

Cara Mengenali Mobil Bekas Rekondisi Foto: www.google.com

KabarOto.com - Mobil yang sudah direkondisi setelah mengalami tabrakan menjadi momok tersendiri ketika kita ingin membeli kendaraan bekas.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kita semakin sulit untuk mengidentifikasi mobil bekas yang telah mengalami perbaikan besar.

Terkait hal itu, KabarOto.com mencoba memberikan tips mengenai mobil bekas yang masih dalam kondisi bagus dan rekondisi.

1. Perhatikan Keharmonisan Warna Cat pada Bodi Mobil

Anda harus jeli dalam melihat keharmonisan warna cat pada bodi mobi. Jika tampak warna berbeda atau belang, berarti mobil sudah pernah mengalami pengecatan ulang dan warna mobil sudah tak lagi orisinil dari pabrik.

2. Amati Kaca Depan dan Belakang Mobil

Jangan lupa cek kaca depan dan belakang mobil karena bagian itu yang paling rawan mengalami benturan dan kecelakaan.

Bagi mobil bekas tabrakan hingga membuat kaca mobil pecah, biasanya pemasangan kaca baru tidak sempurna.

Cara mengeceknya sebenarnya cukup mudah. Anda hanya perlu menyemprotkan air pada bagian kaca. Pemasangan kaca yang kurang bagus akan menyebabkan air yang disemprotkan tadi akan merembes melalui celah pada kaca.

Baca Juga:

3. Lihat Simetris Lekukan pada Bodi Mobil

Mobil bekas tabrakan pastinya memiliki bodi yang tak lagi simetris. Biasanya, penjual akan membawa mobil ini ke bengkel ketok magic supaya cacat pada bodi mobil tak terlihat.

Namun meski diperbaiki dengan berbagai cara, kondisi bodi mobil takkan lagi simetris 100 persen setelah mengalami tabrakan.

Untuk mengeceknya pun cukup mudah. Anda hanya harus menemukan garis lekukan yang arahnya melenceng dari seharusnya. Jika menemukan kejanggalan pada garis lekuk, mobil berarti pernah mengalami tabrakan.

4. Melakukan Test Drive

Poin terakhir adalah melakukan test drive. Saat Anda mengemudikannya pertama lakukan secara perlahan saja. Kemudian, mobil diipacu hingga mencapai kecepatan 60 km/jam dan Anda merasakan kondisi mobil sendiri.

Jika mobil sudah pernah mengalami tabrakan, mobil akan terasa condong ke sisi kanan ataupun sisi kiri. Ketidaknyamanan ini dapat terjadi akibat sudah tidak samanya antara radius putar ke kanan dan ke kiri mobil serta jarak pijak rodanya.