KabarOto.com - Dalam rangka memacu inovasi produk Alat Mekanis Mutiguna Pedesaan (AMMDes), Kementerian Perindustrian menggandeng PT. Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) untuk membuat AMMDes.
Menperin juga melakukan kerjasama dengan National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) dengan menggelar kompetisi “Kemenperin AMMDes Digimodz”.
Baca Juga: Dinilai Banyak Manfaat, AMMDes Kembangkan Model Yang Lebih Canggih
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam jumpa pers secara virtual, hari ini (04/09) mengatakan, AMMDes Digimodz sudah dua kali diselenggarakan, dan tahun 2019 lalu, digital modification ini sukses menjaring banyak peserta dari seluruh daerah di Indonesia.
“Karya yang sesuai dengan kebutuhan di pedesaan, sudah diwujudkan ke dalam unit aslinya,” terang Putu.
Tahun 2020 ini, Kemenperin AMMDes Digimodz diharapkan bisa menginspirasi para desainer digital dalam menuangkan konsep karya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pedesaan dengan menggunakan AMMdes.
Putu menjelaskan, setiap karya modifikasi digital AMMDes yang dikirim, harus menjelaskan konsepnya, dan akan digunakan untuk apa, serta digunakan di daerah mana. “Ini agar karya yang dibuat tepat guna dan sasaran,” tambah Putu.
Dia menambahkan, peserta Kemenperin AMMDes Digimodz harus mengeksplorasi konsep desainnya dengan mengikuti dua aspek, pertama, mengenai styling, yaitu ubahan desain tampak depan dan belakang AMMDes.
Baca Juga: Menperin: Ambulans AMMDes Bisa Tekan Angka Kematian Bayi Dan Ibu
“Perubahan warna, pelek dan menambahkan berbagai aksesori. Yang kedua, tentang aplikasi,yaitu penambahan aplikasi penunjang produktivitas masyarakat pedesaan. Bagian belakangnya dibuat untuk untuk apa, fungsinya seberapa besar untuk masyarakat pedesaan,” tegas Putu.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengatakan, saat ini AMMDes sudah membantu semua pekerjaan dan kebutuhan mekanis masyarakat pedesaan. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai lebih dari 40% dan diproduksi langsung di dalam negeri.
