Di Belakang Garis Start: 4 Juni Dipenuhi Momentum Penting Formula 1


Momentum Penting Formula 1. (Foto: Live Autosport)
KabarOto.com - Tanggal 4 Juni menjadi salah satu hari yang berharga untuk dunia otomotif khususnya Formula 1. Dari sejumlah peristiwa, KabarOto telah merangkum dari berbagai sumber, 5 momentum Formula 1 yang menarik untuk disimak dan diketahui.
Mulai dari penampilan gemilang Nino Farina Grand Prix Swiss 1950, debut mesin V8 Cosworth DFV, masalah keamanan sirkuit Spa Francorchamps yang dipindahkan dari jadwal balapan, hingga kemenangan perdana David Coulthard. Ini dia 5 peristiwa Formula 1 pada 4 Juni.
1. 1950
Pada Grand Prix Swiss 1950, Nino Farina berhasil meraih kemenangan setelah mengungguli Luigi Fagioli, mengikuti kejayaan Alfa Romeo sebelumnya di putaran pertama kejuaraan. Juan Manuel Fangio, yang mengendarai Alfa Romeo, mengalami masalah dan gagal menyelesaikan balapan. Meskipun Ferrari dengan Alberto Ascari, Gigi Villoresi, dan Raymond Sommer diharapkan memberikan persaingan sengit, mereka harus mengakui kekalahan.

Meski Fangio sempat memimpin, Farina kemudian berhasil melaju di depan pada lap ketujuh, sehingga Alfa Romeo mengamankan posisi tiga teratas. Posisi keempat sementara dipegang oleh Prince Bira, namun kemudian disalip oleh Talbot Lago yang dikendarai Philippe Etancelin saat pit stop.
Baca Juga: Di Belakang Garis Start: 7 Peristiwa Dunia Otomotif pada 3 Juni
Saat Eugene Martin dari tim Talbot Lago mengalami kecelakaan parah, Etancelin mengalami masalah dengan gearbox dan tak bisa melanjutkan balapan setelah lap ke-25. Fangio juga harus menarik diri tujuh lap sebelum akhir, sehingga pembalap Talbot Lago, Louis Rosier, berhasil finis di posisi ketiga di depan empat mobil Maserati.
2. 1967
Pada Grand Prix Belanda tahun 1967, mesin yang paling sukses dalam sejarah Formula Satu, V8 Cosworth DFV, membuat debut yang gemilang dengan memberikan kemenangan pertamanya melalui mobil Lotus 49 yang dikendarai oleh Jim Clark.

Mesin ini memperkenalkan teknologi empat katup per silinder dan digunakan dalam berbagai varian hingga musim 1985. Mesin ini menjadi tulang punggung bagi 12 gelar juara pembalap dan 10 gelar konstruktor, serta meraih dua kemenangan di ajang Le Mans 24 Jam dan sepuluh kemenangan di Indy 500.
Baca Juga: Kenang Rekor Legenda Ayrton Senna, Sang Keponakan Geber McLaren Senna di Sirkuit Donington Park
Saat balapan di Zandvoort yang diselimuti awan gelap, Clark start dari baris ketiga setelah mengalami masalah saat sesi kualifikasi. Namun, setelah rekan timnya Graham Hill harus pensiun, Clark berhasil membuktikan kehebatannya dengan melaju ke depan dan meraih kemenangan dengan margin waktu 25 detik atas Jack Brabham. Kemenangan ini menandai permulaan yang fenomenal bagi Cosworth dan awal dari sebuah era baru dalam sejarah Formula Satu.
3. 1972
Karena kekhawatiran terkait keamanan di Spa Francorchamps, Grand Prix Belgia pada tahun 1972 dipindahkan ke sirkuit baru yang terletak dekat Brussel yang dikenal sebagai Nivelles. Meskipun sirkuit ini dianggap lebih aman, namun desainnya yang sederhana tidak mampu memberikan tantangan yang sama bagi para pembalap dan penonton seperti yang diberikan oleh lintasan di Pegunungan Ardennes yang merupakan jalur jalan umum sebelumnya.

Balapan ini mempertontonkan keberhasilan Emerson Fittipaldi yang dengan lancar meraih kemenangan setelah berhasil menyalip Clay Regazzoni di lap ke-31. Fittipaldi berhasil finish dengan selisih waktu lebih dari 20 detik dari Regazzoni, yang mengalami masalah saat melaju di trek dan akhirnya menabrak mobil Tecno yang dinaiki oleh Giovanni Galli.
Baca Juga: Monako 1996, Balapan Terkacau Sepanjang Sejarah Formula 1
Nivelles kembali menjadi tuan rumah Grand Prix pada tahun 1974 sebelum sirkuit Zolder kemudian mengambil alih sebagai tuan rumah hingga Formula Satu kembali ke Spa Francorchamps yang telah mengalami pemendekan lintasan pada pertengahan tahun 1980-an.
4. 1989
Alain Prost keluar sebagai pemenang dalam Grand Prix Amerika Serikat 1989 di Phoenix, dengan pesaing utamanya Ayrton Senna dan Nigel Mansell undur diri dari balapan.

Alex Caffi berpeluang untuk finis di podium dan meraih hasil terbaik dalam karirnya bersama BMS Scuderia Italia tetapi akhirnya dikalahkan oleh rekan setimnya, Andrea de Cesaris. Prost melintasi garis finish dengan lebih dari 40 detik di depan Riccardo Patrese dan pembalap Amerika, Eddie Cheever.
Baca Juga: Rayakan 90 Tahun, Mobil Bersejarah Ferrari Ditampilkan di Maranello
5. 2000
David Coulthard meraih kemenangan perdananya di Grand Prix Monaco 2000 setelah Michael Schumacher bermasalah pada knalpot mobilnya yang retak. Coulthard menempati posisi ketiga dan berada di posisi itu hampir sepanjang balapan. Dia naik ke posisi kedua ketika Jarno Trulli undur diri karena masalah gearbox tetapi masih tertinggal 40 detik dari Schumacher.

Coulthard senang dengan hasil ini, dan mengatakan, “Saya selalu mengatakan bahwa ada beberapa Grand Prix yang sangat istimewa bagi saya, dan Monaco jelas merupakan salah satunya. Trek ini mungkin yang paling menantang secara teknis, dan saya sangat senang untuk tim dan diri saya sendiri. Saya merasa percaya diri sepanjang akhir pekan dan mobilnya sangat bagus sepanjang balapan.”
Baca Juga: Sejarah dan Profil Pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia
Tags:
#V8 Cosworth DFV #Sejarah Otomotif #Formula 1 #Alain Prost #Nivelles Baulers