POPULAR STORIES

Ini Kata Ketua MPR Soal Industri Modifikasi Indonesia

Ini Kata Ketua MPR Soal Industri Modifikasi Indonesia Modifikator dan club motor bersama Bambang Soesatyo

KabarOto.com - Menggeliatnya dunia modifikasi di Indonesia, membuat pemerintah ingin lebih mendukung industri kreatif ini. Dukungan diberikan dalam berbagai hal, salah satunya memberikan kemudahan motor dan mobil hasil modifikasi, agar bisa digunakan di jalan raya.

"Mereka harus diberi kemudahan, kendaraan custom-nya bisa digunakan di jalan raya," terang Ketua MPR, Bambang Soesatyo, dalam acara Ngupi & Ngobrol Santuy Tugeder di MotoCoffee, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (25/7).

Dalam acara yang digagas komunitas Motoran Tugeder ini, Bamsoet menambahkan, Pemerintah harus mendukung industri modifikasi yang diisi kalangan muda untuk go internasional. Usaha kecil mikro dan menengah ini harus diberi semua kemudahan, agar bisa diminati di luar negeri.

Baca Juga: Ingin Modifikator Lokal Terpacu, NMAA Tunjuk Ketua MPR RI Jadi Duta Modifikasi Indonesia

"Mereka harus di-support, agar diakui dan diminati bukan hanya di Indonesia, tapi luar negeri," terang Bamsoet

Ngupi & Ngobrol Santuy Tugeder bareng Bamsoet Ketua MPR-RI Ngomongin Industri Kustom Indonesia di MotoCoffee, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (25/7/2020)

Bamsoet pun menilai, builder yang membawa mesin dari luar negeri pun tidak masalah, asalkan bisa memberikan nilai tambah dari karyanya. "Kalau untuk meningkatkan value, tidak masalah bawa mesin dari luar negeri," terang Ketua Dewan Pembina MBI ini.

Dia pun menyatakan, sebagai bentuk dukungan kepada industri custom otomotif, rencananya akan dibangun satu area khusus. Jadi semua modifikator akan berkumpul di satu tempat yang difasilitasi oleh pemerintah. "Di satu tempat mereka akan dikumpulkan, kita buat semacam kawasan industri modifikasi," papar Bamsoet.

Bambang Soesatyo, "Industri modifikasi akan kita tempatkan dalam satu kawasan khusus."

Hal itu mendapat sambutan dari Atenk builder Katros Garage. "Semoga kawasan untuk industri custom ini bisa terwujud," terang Atenk di tempat yang sama. Karena menurut dia, selama ini bujet untuk membangun motor custom meningkat karena untuk sewa tempat. "Kalau nanti kan tempat difasiitasi, dan rencananya bagi hasil, jadi bujet sewa tempat bisa hilang," tambah Atenk.

Dalam kesempatan yang sama, seorang modifikator bernama Bimo Hendrawan, dari Bimo Custombikes menyatakan, jika mereka yang membuat dan mengubah bentuk motor bukan kriminal. Mungkin menurut dia, saat ini banyak yang bikin motor salah kaprah, diubah tapi tidak mengikuti undang-undang dan melenceng dari aturan lalu litas. "Kita akan sempurnakan, paling tidak bikin motor jangan terlalu jauh keluar dari aturan," papar Bimo.

Baca Juga: Ketua DPR Bamsoet Beli Gesits Dan Akan Membentuk Komunitas

Karena industri kustom ini menjadi mata pencaharian bisa menghidupi diri sang modifikator, anak buah dan pengelolaan bengkel. "Tinggal dukung saja pemerintah, karena banyak yang hidup dari sini," tambahnya.