POPULAR STORIES

Ini Pesan Kakorlantas Kepada Pengemudi Yang Ingin Liburan Nataru

Ini Pesan Kakorlantas Kepada Pengemudi yang Ingin Liburan Nataru Ilustrasi mudik (ist)

KabarOto.com - Selain kelancaran arus mudik-balik Natal dan Tahun Baru (Nataru), faktor keselamatan pun juga menjadi fokus Kepala Korps Polisi Lalu Lintas (Kakorlantas) Irjen Pol. Refdi Andri, M.Si, agar para pengendara yang ingin berlibur dapat sampai di tujuan tanpa kendala.

"Di balik kelancaran arus lalu lintas, masalah keselamatan di jalan menjadi hal paling penting. Kewajiban pengemudi juga harus memperhitungkan jam kerja keberangkatan, istirahat, dan lamanya waktu istirahat," ujar Refdi Andri.

Kakorlantas Irjen Pol. Refdi Andri, M.Si

Lebih lanjut Refdi menghimbau, agar pengemudi tidak lagi sekadar mengejar waktu, apalagi saat kondisi jalan lancar, tetapi juga harus mengutamakan keselamatan. Untuk itu pengemudi harus menyiapkan diri secara prima dan secara baik.

Dengan adanya tol Trans Jawa, perjalanan diharapkan menjadi lebih lancar dan dapat mempersingkat waktu. Pergerakan dari Jakarta menuju Semarang sampai KM 420, kemudian sampai Surabaya KM 750, sudah dapat dilalui dengan baik.

Baca Juga: Sebelum Liburan Akhir Tahun, Pastikan Temperatur Mobil Normal, Ini Langkahnya

"Umpamanya kecepatan kita dari KM 0 rata-rata kecepatan 80 Km/jam tidak melebihi kecepatan 100Km/jam, tentunya akan lebih baik. Jangan kita memperkirakan jarak Km 0 sampai Surabaya 750 Km, kita harus sampai dalam kurun waktu 12 jam. Itu tidak benar. Begitu juga dari KM 0 sampai Semarang 420 Km kita harus bisa sampai 5 atau 6 jam itu juga tidak benar," jelas Kakorlantas.

Kakorlantas meminta pengemudi atau pengguna jalan dapat mengatur waktunya dengan baik, dan melakukan istirahat yang cukup. "Jadilah pengemudi yang berkeselamatan, jangan menjadi pengemudi yang membahayakan, apalagi agresif, dimana semua mengejar waktu. Kita harapkan tidak seperti itu," tambah Refdi.

Selain bisa membahayakan diri sendiri, pengemudi yang terlalu lelah dalam bekendaran juga dapat membahayakan orang lain. Apa lagi saat kelelahan biasanya juga kondisi mengemudi tidak dalam konsentrasi yang penuh.

Baca Juga: Mengulas Sejarah Nissan X-Trail Di Indonesia

"Sekali lagi kami berpesan untuk semuanya jangan mengejar waktu apalagi hanya satu pengemudi, nanti pada saat titik lelah masih memaksakan diri itu berakibat fatal kerawanan. Kerawanan bukan untuk dirinya tetapi membahayakan bagi penumpang dan yang lainnya," tutup Refdi.