POPULAR STORIES

Kalah Populer, Isuzu Panther Pamit

Kalah Populer, Isuzu Panther Pamit Isuzu Panther

KabarOto.com - Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengabarkan telah menghentikan produksi Isuzu Panther. Mobil berjulukan rajanya diesel itu tidak akan lagi dijual. Hal itu diungkapkan oleh Marketing Division Head IAMI, Attias Asril.

"Hari ini kami ucapkan terima kasih Isuzu Panther, karena kami akan lebih fokus lagi di kendaraan komersial, tetapi dari sisi pengguna Panther tidak usah khawatir," jelasnya, saat jumpa pers virtual, Rabu kemarin (11/2).

Baca Juga: Resmi Meluncur Di Thailand, Inilah 3 Ubahan Isuzu MU-X

Alasan Isuzu menghentikan produksi Isuzu Panther, karena implementasi kebijakan gas buang baru menjadi Euro 4. Selain itu, mobil ini beberapa tahun terakhir kalah populer dengan kompetitornya yang memberikan fitur memanjakan dan membuat nyaman penggunanya.

Saat ini bisnis IAMI akan fokus di kendaraan pendukung perekonomian. "Bisnis Isuzu Indonesia akan lebih fokuskan pada commercial vehicle," terang Attias.

Data Gaikindo menunjukkan, penjualan Isuzu Panther yang merupakan tahun produksi 2013 sebanyak 950 unit pada tahun 2018, kemudian 2019 sebanyak 763 unit dan tahun 2020 lalu hanya 320 unit.

Namun dia memastikan, pengguna Panther jangan khawatir, untuk servis dan juga suku cadang masih akan tetap bisa dilakukan di bengkel resmi Isuzu. "Konsumen Panther bisa datang melakukan servis dan juga mengganti suku cadang di bengkel resmi," terangnya.

Sebagai pengganti Panther, IAMI rencananya akan mendatangkan dua model yang sudah diluncurkan di Thailand. Adapun model terbaru tersebut adalah Isuzu MU-X dan double cabin Isuzu D-MAX. Menurut rencana, Isuzu akan menghadirkan keduanya tahun ini.

Baca Juga: Generasi Ketiga Isuzu MU-X Siap Tantang Mitsubishi Pajero Sport

"Kami akan hadirkan produk baru, tunggu informasi lebih jelasnya," terang Attias. Sedikit informasi, Isuzu Panther sendiri, sejak pertama kali diproduksi pada tahun 1991 sampai tahun lalu, sudah terjual 433.117 unit. Model yang sudah digunakan oleh masyarakat indonesia adalah MPV dan juga pikap.

Generasi pertama Isuzu Panther menggunakan mesin diesel berkode C223, kubikasi 2.238cc, 4 silinder, OHV indirect injection. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 72 dk di 4.300 rpm dengan torsi puncak 140 Nm pada putaran 2.400 rpm.

Isuzu pun menyegarkan tampilan mobil tahun 1996 dengan menaikkan kapasitas mesin menjadi 2.500 cc, kode 4JA1. Pabrikan asal Jepang ini mengubah sistem bahan bakar menjadi direct injection untuk memenuhi Euro2. mesin yang dinilai tangguh ini menghasilkan tenaga maksimal 78,9 dk di putaran 3.900 rpm dengan torsi 170 Nm di 2.300 rpm. Generasi kedua ini hadir dengan dua varian, minibus dan juga pikap.

Pada tahun 2000, Isuzu kembali menghadirkan Panther sebagai generasi ketiga dengan tampang yang lebih baru berkode bodi TBR541. Bodinya lebih kekar, mesinnya pun baru. Varian tertingginya tipe touring dibekali dengan mesin turbo diesel.

New Isuzu Panther

Di tahun tersebut, Isuzu mulai menghadirkan transmisi otomatis. Mesin turbonya bertenaga 78,9 dk di 3.500 rpm. Torsinya 192 Nm di 1.800 rpm. Selain tipe touring, tahun 2000 juga menghadirkan Isuzu Panther baru. Tak tanggung-tangung, delapan varian. Mulai dari Grand Touring, Touring, LS Hi-Grade, SS, LV, SV, LM (smart long), dan SM (smart short).

Baca Juga: Tahun 2021, Isuzu Fokus Pada Layanan Servis Kunjung Ke Konsumen

Tahun 2005, Isuzu meluncurkan Grand Touring dan LV Adventure. Perangkat turbo juga disematkan, untuk memenuhi standar Euro2. Setelah itu sampai terakhir dihentikan produksinya, Isuzu hanya menyegarkan tampilan di bagian eksteriornya pada tahun 2009 saja hingga akhir produksinya.

Oh iya, tahun 2013 ada alami pembenahan di tampilan panel instrumen. Sama seperti facelift sebelumnya, untuk facelift tahun 2013 ini tak disuguhkan pilihan transmisi otomatis.