POPULAR STORIES

Kemenhub, KNKT Dan AHM Bentuk Tim Investigasi Rangka ESAF

Kemenhub, KNKT dan AHM Bentuk Tim Investigasi Rangka eSAF Tim gabungan akan investigasi video motor Honda yang beredar (Foto: Kemenhub)

KabarOto.com - Kementerian Perhubungan, Komite Keselamatan Nasional Transportasi (KNKT), dan PT Astra Honda Motor (AHM) mulai melakukan identifikasi rangka eSAF (Enhanched Smart Architecture Frame). Di mana, pemilik motor Honda yang mengalami keropos dan karat dapat melaporkan hal tersebut.

Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, KNKT berkoordinasi dengan AHM di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (28/8).

Menurut Investigator Senior KNKT, Ahmad Wildan mengatakan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut, di mana pemerintah akan membentuk tim penelitian yang menangani isu korosi dan patahnya rangka eSAF.

Baca Juga: Klarifikasi AHM Soal Rangka ESAF Diduga Karatan

"Pemerintah membentuk tim penelitian yang terdiri dari Kemenhub, KNKT dan AHM untuk mengidentifikasi permasalahan dan perumusan mitigasi yang tepat agar hal ini tidak berulang pada jenis motor lain, tidak hanya Honda," jelas Wildan.

Investigasi juga akan dilakukan di pabrik AHM

Sementara itu, AHM sendiri membuka jalur penyampaian keluhan terkait rangka eSAF melalui layanan telepon 1-500-989, email [email protected] atau sms 0811-9-500-989. Selain itu, konsumen juga bisa datang langsung ke bengkel resmi Honda (AHASS) terdekat untuk melakukan perbaikan sesuai kondisi motor.

Untuk mencari tahu video yang beredar tentang motor Honda yang mengalami patah atau keropos, tim gabungan ini akan menelusuri akun media sosial yang mengunggah video rangka patah dan korosi.

Baca Juga: Ahli Metalurgi Soal Rangka ESAF: Konstruksi Patah Dari Lapisan Pelindung Yang Gagal

"Kami menyusun investigation plan, perencanaan, kita melakukan spot dari beberapa keluhan-keluhan di daerah, dan berapa daerah kan harus diketahui. Kita akan mencari tahu sumber video yang beredar," ungkap Wildan.

Langkah selanjutnya adalah KNKT dan Kemenhub akan melakukan kunjungan ke pabrik AHM untuk melihat proses produksi rangka eSAF.

"Kita juga akan visit ke perusahaan yang memproduksi rangka eSAF. Jadi kita bisa mengetahui apa yang terjadi, dan akan melakukan improvement untuk mencegah hal ini terjadi lagi," tutup Wildan.