POPULAR STORIES

Peringati Hari Angkutan Nasional, Ini Salah Satu Kisah Inspiratif Supir Taksi Blue Bird

Peringati Hari Angkutan Nasional, Ini Salah Satu Kisah Inspiratif Supir Taksi Blue Bird Foto: Deni

KabarOto.com - Tepat hari ini (24/04), merupakan Hari Angkutan Umum Nasional. Jika diperhatikan, angkutan umum di Indonesia sudah banyak sekali macam dan ragamnya. Misalnya saja di Jakarta, saat ini ada taksi, taksi online, ojek, TransJakarta, KRL, dan yang terbaru adalah MRT.

Nah, salah satu angkutan umum yang namanya sudah dikenal sejak dulu adalah taksi Blue Bird. Sebelum maraknya taksi dan ojek online, taksi Blue Bird menjadi primadona angkutan umum yang dianggap ekslusif. Bagaimana tidak, penumpang dengan nyaman dengan mobil ber-AC, diantarkan ke tempat tujuan tanpa berdesak-desakan dengan orang lain.

Baca Juga: Canggihnya Tesla Model X 75D Armada Taksi Bluebird

Namun, beberapa tahun belakang taksi Blue Bird kalah pamor dengan taksi online yang bisa dikatakan memiliki kelebihan pada harga yang relatif lebih murah. Macet atau tidak, penumpang tidak rugi dan tidak perlu takur harga akan berubah.

Tapi ada yang menarik dengan cerita dari Alex Sura Rahardjo. Pada 12 April lalu, Alex dan isteri menuju bandara menggunakan taksi Blue Bird dan menemukan sebuah taksi yang memberikan berbagai snack bahkan minyak angin. Bahkan makanan ini disediakan secara cuma-cuma.

"Sekitar jam 7 pagi waktu itu, nah di dalam mobil di balik kursi depan ada macam-macam snack, air minum, minyak angin juga ada, minyak telon sama minyak kayu putih. Saya kira itu dijual, tapi waktu saya tanya ke supirnya namanya Hadi Siswanto kalau tidak salah, itu servis dari dia untuk konsumen," jelas Alex pada tim Kabaroto saat dihubungi.

Hal seperti ini tentu sangat jarang ditemui ketika ada supir taksi yang menyediadakan pelayanan seperti ini pada penumpangnya. Tentu tindakan yang dilakukan oleh Hadi, supir taksi Blue Bird tersebut menjadi nilai positif untuk memberikan citra baik pada perusahaan taksi tersebut.

Hadi yang sudah sekitar 2 tahun menjadi supir taksi di Blue Bird di Surabaya ini menjelaskan, bahwa saat ini taksi offline sudah cukup tertinggal dari taksi online yang kini lebih diminati penumpang.

Pelayanan satu tahun terakhir yang Hadi berikan ini ternyata merupakan masukan dari perusahaan, terbukti bahwa bluebird ingin treat penumpang sebaik mungkin. Pria ini juga bercerita sebelum ditugaskan sebagai pengemudi, ia di training untuk melayani pelanggan dengan semboyan "Blue Bird taksi semakin peduli melayani dengan setulus hati".

"Sebenarnya ini masukan dari perusahaan, cuma kembali ke driver masing-masing karena kan belinya pakai uang pribadi. Kalau dibilang takut rugi sih nggak, karena saya yakin rezeki sudah ada yang ngatur. Saya pernah waktu itu (sudah dengan pelayanan snack dan sebagainya) ada ibu-ibu bawa anak, nyetop saya di pinggir jalan gitu sampai masuk mobil anaknya nangis terus. Saya tanya kenapa nangis terus katanya haus, terus saya kasih minum yang ada itu terus anaknya diem. Saya ingin memberikan pelayanan yang baik untuk penumpang, kan kalau penumpang senyum saja sudah senang, nggak berharap dikasih tip atau apa," cerita Hadi pada tim Kabaroto.

Baca Juga: Bluebird Perkenalkan Taksi Listrik, Ini Tarif Dan Investasinya

Selain itu, pria yang mengemudi taksi blue bird bernomor lambung QJ 153 ini memiliki harapan bahwa Pemerintah dapat memberi kebijakan yang tidak merugikan pihak manapun baik Taksi online maupun offline. Agar keduanya dapat berjalan beriringan dan tidak tetap mengunggulkan hal-hal positif dari masing-masing armada.