POPULAR STORIES

Merasakan Sensasi Jinba Ittai Ke Jawa Tengah Dengan Mazda CX-60

Merasakan Sensasi Jinba Ittai ke Jawa Tengah dengan Mazda CX-60 Mazda CX-60 (Foto : KabarOto)

KabarOto.com - Mazda CX-60 bermain di kelas Large SUV, dan mengedepankan sensasi berkendara Jinba Ittai. Untuk merasakan sensasinya, KabarOto berkesempatan berkencan dengan mobil tersebut mengelilingi daerah Jawa Tengah selama 3 hari. Bagaimana rasanya? Yuk kita bahas.

Kami menjajal mobil ini dari kota Semarang, melewati jalanan perkotaan yang cukup padat. Walau punya mesin dan tenaga besar, namun mobil ini tetap kalem, dan responsif saat diajak stop and go.

Namun kami agak terganggu dengan fitur i-Stop, sebab ketika mobil terjebak kemacetan, mesin akan mati secara otomatis. Tujuannya agar konsumsi BBM lebih efisien, tapi AC-nya jadi tidak terlalu dingin. Ditambah cuaca panas Semarang beberapa hari belakangan membuat hawa panas makin terasa di kabin.

Pada hari kedua kami eksplorasi beberapa tempat di daerah Jawa Tengah, berbagai kontur jalanan pun kami libas, mulai dari menanjak, menurun, hingga berbatu, untuk mengetahui performa dan menjajal fitur berkendara yang dimiliki CX-60.

Sekadar informasi, dikala kebanyakan mobil baru pakai mesin kecil dengan turbo, Mazda tidak mau tanggung-tanggung. Mazda CX-60 dibekali mesin e-Skyactiv-G 6 silinder segaris, perangkat turbo yang dilengkapi dengan teknologi M-Hybrid Boost (Mild Hybrid System), berkapasitas 3.300 cc. Mesin tersebut sanggup menghasilkan tenaga 280 dk pada 5.000 - 6.000 rpm, dan torsi 450 Nm pada 2.000 - 3.500 rpm. Disambung ke transmisi otomatis 8 percepatan berpenggerak AWD i-Activ. Namun perlu diperhatikan karena saat pengetesan kami mencatat konsumsi BBM 8,3 - 8,9 kpl saat penggunaan di jalan raya dan tol pakai mode Normal dan Sport.

Untuk berkendara normal memang mobil ini tidak main-main soal performa berkendara, torsinya mengisi terus dari putaran bawah. Di tol juga tidak perlu gas terlalu dalam untuk menyalip mobil lain, jika butuh tarikan lebih agresif, tinggal ubah mode ke Sport maka respon gas jadi jauh lebih cepat, dan karakter mesin menjaga di putaran lebih tinggi.

Karena tenaganya yang sudah sangat mumpuni ini, sangat mudah bagi CX-60 untuk melahap tanjakan. Tapi kalau kalian menemukan jalanan berlumpur atau berbatu dan menanjak, supaya mobil tetap bisa berjalan tanpa selip, bisa masukkan mode Off Road, sehingga mobil tetap menjaga mesin di putaran rendah supaya mobil mendapat traksi.

Namun, memang mobil ini lebih cocok bagi pemilik yang senang berkendara dengan menyetir sendiri. Hal ini juga ditegaskan oleh Ricky Thio, Managing Director Mazda Indonesia, dan Eurokars Motor Indonesia. "Kalau mau kenyamanan atau dibawa supir, jangan beli CX-60, bisa pilih CX-9," ujarnya.

Kenapa seperti itu? Kami pun coba menjadi penumpang depan, dan belakang di CX-60. Ternyata jawabannya karena suspensi mobil ini keras untuk sebuah SUV. Bahkan duduk di bagian belakang walau dimensinya cukup besar dari depan, tapi ruang kaki terasa sempit bagi postur tinggi 171 cm.

Namun hal itu terbayar semua saat mengendarai sendiri. Karena handling CX-60 mungkin tidak bisa ditemui di SUV lainnya, bermanuver, dan melibas tikungan dengan kecepatan tinggi terasa sangat stabil. Lalu karena ground clearance-nya cukup tinggi sekitar 178 mm, tidak perlu khawatir saat ada jalan jelek, atau bergelombang seperti di tol saat perjalanan dari Semarang ke Jakarta.

Kesimpulannya, dengan banderol Rp 1.188.800.000 OTR Jakarta, Sobat KabarOto bisa mendapat SUV yang asyik untuk dikendarai, performa bertenaga, masih cocok untuk keluarga, sangat stabil, namun sedikit mengorbankan kenyamanan bagi penumpangnya.