POPULAR STORIES

Michelin Akan Bawa Ban Khusus Untuk MotoGP Indonesia 2022

Michelin akan Bawa Ban Khusus untuk MotoGP Indonesia 2022 Sumber Foto : Yamaha Racing

KabarOto.com – Tes pramusim MotoGP di sirkuit Mandalika menjadi pembelajaran bagi pemasok ban utama yaitu Michelin untuk mempelajari karakter aspal. Sesi uji coba di sirkuit sepanjang 4,3 km tersebut tentu menjadi peran penting bagi semua pihak, baik pembalap, pabrikan motor, dan ban tunggal Michelin.

Sirkuit baru membuat pabrikan ban asal Prancis itu harus mengumpulkan banyak informasi dalam menentukan jenis ban yang tepat untuk gelaran balapan pada 20 Maret mendatang.

Baca Juga : Marc Marquez Akui Belum Merasakan Potensi RC213V

Pada sesi pramusim kemarin (11-13/2), para pembalap mayoritas menggunakan ban komponen lembut (soft) bekerja dengan baik. Meskipun, kondisi permukaan lintasan tidak begitu kondusif lantaran banyak debu. Tetapi, suhu yang sangat panas membuat ban lebih cepat habis di satu sisi. Pastinya, hal tersebut harus membuat Michelin mempersiapkan ban khusus untuk MotoGP Indonesia 2022.

Setelah pengujian hari kedua, Michelin menemukan ide yang lebih jelas. Sabtu (12/2), trek sangat kotor dan tidak begitu baik, jadi datanya tidak bisa diandalkan. "Hari Minggu, kondisinya lebih baik dan Michelin telah melihat bahwa solusi untuk ban depan bekerja dengan baik dengan karakteristik trek dan suhu tinggi seperti di Mandalika,” ungkap Piero Taramasso selaku Manager Michelin Two Wheels Motorsport.

Pilihan ban yang ditawarkan memang bekerja dengan baik di Sirkuit Mandalika. Tetapi, pihak produsen harus melakukan revisi ban belakang. Komponen soft menjadi pilihan yang paling efisien, namun menghasilkan suhu yang sangat tinggi di sisi kanan karena konfigurasi trek dan aspal. Sementara itu, ban medium menunjukkan kinerja ban yang sangat bagus, termasuk dalam simulasi balapan.

Baca Juga : Hasil Tes Pramusim MotoGP Mandalika 2022 Hari Ketiga : Pol Espargaro Tercepat

Sejauh menyangkut bagian belakang, Michelin memiliki ban lunak yang sangat efisien dan dapat dilihat seiring berjalannya waktu. Ini adalah kompon yang cukup konsisten, yang memungkinkan melakukan lebih dari 25 lap dengan waktu lap yang tidak begitu buruk. Masalahnya adalah ban menghasilkan suhu panas di sisi kanan. "Kami telah melihat dari simulasi bahwa ini akan menjadi aspek kritis pada rangkaian dengan konfigurasi ini,” lanjut Taramasso.

Walaupun begitu, Michelin belum mendapatkan data yang tepat seperti yang didapatkan oleh World Superbike (WSBK) pada November 2021. Oleh karena itu, dua komponen ban keras (hard) mungkin diperlukan untuk solusi darurat agar siap menghadapi situasi yang tidak terduga.