KabarOto.com – Sobat KabarOto yang punya kendaraan baik motor atau mobil, pasti pernah mengalami kehabisan daya accu (aki) atau menggantinya. Tapi ternyata ada dua jenis aki di pasaran yakni basah dan kering, lalu mana yang lebih baik?
Dede Surya Fandy selaku Owner Garage Autoshop menjelaskan, “Sebenarnya keduanya sama saja, baik aki basah ataupun aki kering, prinsip kerjanya 2.000 jam kerja.”
Baca Juga : Tenaga Toyota New GR Supra Naik 46 Dk, Ini Kata Toyota Astra Motor
Kalau dari perawatan, aki kering lebih mudah atau MF Maintenance Free, karena kita tidak perlu menambahkan air setiap beberapa waktu. Sementara aki basah, dalam jangka beberapa bulan pemilik wajib melakukan cek air aki, apakah turun dari jarak semestinya atau tidak, apabila berkurang harus ditambahkan.
“Untuk kasus tertentu, aki basah jika didiamkan terlalu lama maka setrumnya akan turun setengahnya, walau air tidak berkurang drastis dan apabila dicas ulang itu hanya bisa sampai maksimal 50% saja. Makanya, bila mobil lebih banyak diam dan jarang keluar rumah lebih baik menggunakan aki kering,” jelas pria ramah itu.
Baca Juga : Jok Beludru Vespa Primavera Sean Wotherspoon, Gimana Kalau Kena Hujan?
Namun sebenarnya, lebih baik lagi jika mobil atau motor walau jarang digunakan, setidaknya harus dipanaskan dan dijalankan minimal dua minggu sekali.
“Karena apabila terlalu lama diam, maka sel di dalam aki tersebut akan beku. Makanya harus dipanaskan dan jalan, tidak perlu jauh-jauh cukup keliling komplek selama beberapa menit sudah cukup,” ujarnya.
Soal jangka waktu umur pakai aki sekarang rata-rata baik basah ataupun kering itu mirip-mirip yakni 1,5 hingga 2 tahun sudah terbilang cukup awet, dengan perhitungan umumnya pemakaian selama 3 jam/hari. Kembali lagi dari penggunaan si pemilik, semakin lama jam pemakaian mobil atau motor, maka umur aki semakin pendek.
