KabarOto.com – Pihak Red Bull Racing resmi menandatangani Accepted Breach Agreement (ABA) dengan FIA menyusul terkait peraturan keuangan 2021.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Formula 1, 10 tim diminta menyerahkan rekening pengeluaran tahunan mereka terhadap batas biaya tahun 2021 pada bulan Maret.
Baca juga: Sebastian Vettel Gunakan Helm Red Bull Di GP Meksiko
FIA mengumumkan Red Bull Racing secara resmi melakukan pelanggaran, dan pihak tim juga mengakuinya. Singkatnya, terungkap Red Bull Racing melebihi batas biaya 2021 sebesar 1.864.000 Euro atau Rp 28,7 miliar atau 1,6% dari seharusnya.
Karena termasuk pelanggaran ringan sebagai sanksinya, Red Bull Racing harus membayar US$ 7 juta atau Rp 108,5 mikiar kepada FIA dalam waktu 30 hari sejak tanggal eksekusi ABA.
Mereka juga menerima penalti dalam bentuk pengurangan 10% dalam pengujian aerodinamika, mulai dari wind tunnel dan CFD yang dialokasikan.
Berdasarkan posisi juara Red Bull Racing musim ini, penghitungan alokasi tim akan turun dari 70% ditambah lagi penalti 10%. Sehingga total tim hanya mendapat 63% artinya tim hanya memiliki 1260 jam per 1 Januari 2023.
Baca juga : Audi Akan Pasok Unit Daya Sauber Pada F1 2026
Tidak hanya Red Bull Racing, tapi Aston Martin Cognizant juga terkena sanksi karena memberikan laporan keuangan yang tidak tidak akurat. Oleh karenanya tim dikenakan denda US$ 450.000 atau setara Rp 6,9 miliar.
