Sabuk Pengaman atau Seatbelt, Bagaimana Piranti Keselamatan Itu Lahir?

Sabuk Pengaman atau Seatbelt, Bagaimana Piranti Keselamatan Itu Lahir?

Kipli
Kipli
Minggu, 05 Oktober 2025
Sabuk Pengaman atau Seatbelt, Bagaimana Piranti Keselamatan Itu Lahir?

Sabuk Pengaman atau Seatbelt, Bagaimana Piranti Keselamatan Itu Lahir?

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KabarOto.com - Di Indonesia, sabuk pengaman atau safety belt mobil atau sering dikenal dengan nama seatbelt menjadi aturan wajib bagi pengemudi dan penumpang mobil. Hal tersebut tertuang dalam Pasal Pasal 289 Juncto Pasal 106 ayat enam UU LLAJ Nomor 22 tahun 2009. Adapun jika melanggarnya aka dikenakan sanksi pidana kurungan satu bulan, atau denda paling banyak Rp 250 ribu.

Seperti diketahui, safety belt adalah alat yang digunakan untuk menahan pengemudi atau penumpang agar tidak terjatuh atau terlempar dari tempat duduknya saat mobil mengalami kecelakaan, tabrakan, maupun pengereman mendadak. Bentuk dari safety belt sendiri berupa sabuk yang dirancang menjadi satu dengan tempat duduk penumpang mobil. Alat ini biasanya dilengkapi dengan pengait yang bisa dibuka dan dipasang untuk memudahkan pemakaian.

Pemakaian dari alat ini adalah dengan cara mengikat penumpang yang duduk pada kursi tersebut. Material sabuk pengaman mobil umumnya bersifat elastis untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang yang memakainya.

Baca Juga: 6 Langkah Tips Bikin Aki Tak Mudah 'Drop'

“Sabuk pengaman tentu salah satu alat keselamatan mobil yang penting. Oleh karena itu hampir diseluruh negara mewajibkan penggunaan safety belt bagi pengemudi dan penumpang mobil. Tujuannya jelas untuk mencegah pengemudi dan penumpang dari benturan saat terjadi kecelakaan atau pengereman mendadak,” terang Jusri Pulubuhu, Founder dan Training Director Jakarta Defensive Driving Course (JDDC).

Sejarah sabuk pengaman mobil dimulai sejak pertengahan abad 19 atau sekitar tahun 1800-an. Hanya saja, ketika itu belum untuk mobil, melainkan pesawat atau glider. Di mana perangkat ini ditemukan oleh salah satu Insinyur asal Inggris yaitu George Cayley.

Dikutip dari Defensivedriving, awalnya George Cayley menciptakan sabuk ini untuk membantu pilot agar mereka tetap aman berada dalam Glider (pesawat tanpa mesin) ketika terjadi gunjangan di udara. Namun sayangnya, George tidak memiliki hak paten atas penemuannya.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 10 Februari 1855, pria asal New York, Amerika Serikat yang bernama Edward J. Claghorn mengajukan hak paten atas sabuk pengaman tersebut. Akhirnya dia mendapat hak dengan kode US Paten 321.085. Tujuan penggunaan safety belt ketika itu sangatlah sederhana, agar turis tetap aman duduk di kursi penumpang saat menggunakan taksi di daerah New York City, Amerika Serikat.

Dari situ, kepopuleran sabuk pengaman mobil semakin meluas. Sabuk keselamatan perlahan mulai ada di beberapa mobil untuk membantu penumpang dan pengemudi tetap mengenakannya, dengan tujuan untuk keselamatan dalam berkendara.

Sejarah sabuk pengaman mobil berlanjut pada tahun 1930-an. Dimana sabuk keselamatan ditinjau kembali oleh beberapa dokter di Amerika Serikat untuk dikembangkan.

Baca Juga: Enggak Perlu Malu, Ini Tips Dasar Touring Menggunakan Sepeda Motor Bagi Pemula

Dari hasil tinjauan tersebut, para pihak yang menguji sabuk keselamatan tersebut mulai mendesak seluruh produsen dan manufaktur kendaran untuk menyematkan sabuk keselamatan di seluruh mobil yang mereka produksi.

Di tahun 1954, sejarah sabuk pengaman mobil mulai masuk ke dunia balap. Dimana sebuah komunitas sportscar di Amerika Serikat mulai mendorong para pembalap yang mengikuti kompetisi wajib mengenakan sabuk keselamatan. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan agar para pembalap terhindar dari cedera yang serius bahkan kematian.

Tags:

#Sabuk Pengaman #Sabuk Pretensioner #Safety Belt

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan