KabarOto.com - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) memastikan mendukung program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL). Dukungan itu dijelaskan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Johnny Darmawan dalam acara Electric Vehicle Indonesia Forum and Exhibition 2019, di Gedung Tribata, Jakarta, (25-27/11).
Menurutnya, Perpres No. 55 Tahun 2019, perlu diikuti dengan turunan kebijakan yang terpadu, dengan upaya mendorong masuknya investasi kendaraan bermotor Iistrik yang didukung oleh iklim investasi yang kondusif.
Baca Juga: Sebelum Kendaraan Pribadi, Indonesia Harus Hadirkan Angkutan Umum Listrik Dulu
Dia menambahkan, dalam 5 tahun ke depan, Pemerintah mulai membuat rencana besar untuk menjadi pemain global mobil listrik. Upaya tersebut mesti didukung kemudahan investasi dalam pemanfaatan hasil hilirisasi nikel menjadi baterai lithium yang berdaya saing," terangnya.
Menurutnya, moratorium ekspor nikel per 11 Januari 2020 sebagai kebijakan di sektor hulu menjadi langkah awal untuk memposisikan Indonesia sebagai produsen utama baterai.
Indonesia juga menurut Johnny menargetkan kendaraan yang beroperasi pada 2025 sekitar 20 persennya adalah kendaraan listrik. "Untuk mencapai target tersebut, kemudahan investasi bagi perusahaan-perusahaan otomotif juga dibutuhkan, sehingga pasar domestik bisa lebih diperkuat dan potensi ekspor bisa ditingkatkan," tambahnya.
Program pengembangan kendaraan listrik berjalan selaras dengan visi Pemerintah di sektor industri untuk S tahun ke depan, yakni merevitalisasi industri manufaktur menjadi industri yang berorientasi ekspor dan produsen barang pengganti produk impor di dalam negeri.
Tubagus Mansyur Amin, Perwakilan dari Olifen Indonesia yang juga menjadi bagian dalam acara ini mengatakan, kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan bukan lagi menjadi alternatif bagi kendaraan berbahan bakar minyak. Bahkan dalam dalam satu dekade ke depan, kendaraan listrik akan mendominasi jalan raya di kota-kota besar.
Baca Juga: Anies Baswedan : Kendaraan Listrik Adalah Masa Depan
"Semakin terbatasnya sumber energi fosil, sumber-sumber energi yang saat ini menjadi alternatif akan menjadi sumber energi utama, termasuk dalam hal ini listrik," terangnya.
