KabarOto.com - Pemerintah terus menggencarkan program konversi motor listrik yang merupakan salah satu bentuk pelaksanaan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2020. Program konversi motor listrik sendiri bertujuan untuk mendukung perkembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk mengurangi impor BBM, mendukung penurunan emisi gas rumah kaca, termasuk emisi suara kendaraan.
"Program konversi ini akan memberi manfaat luar biasa untuk negeri yang kita cintai ini baik dari sisi lingkungan, energi maupun sisi ekonomi," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Begini Aturan SNI Kendaraan Listrik Menurut Badan Standarisasi Nasional
Luhut merinci beragam manfaat besar penggunaan konversi motor listrik. Konversi motor listrik akan menurunkan polusi dalam lingkungan dengan menggantikan sepeda motor bakar menjadi motor listrik.
Kemudian, konversi dapat memberikan edukasi kepada bengkel konversi UMKM tentang bagaimana cara membuat sepeda motor listrik yang layak dikendarai dengan standar keamanan yang memenuhi syarat.
Selanjutnya, program konversi dapat menciptakan lapangan kerja skala menengah bawah mengingat masih tingginya populasi sepeda motor bakar yang berpotensi untuk dikonversi.
Meski begitu, Luhut mengakui masih ada ruang yang perlu diperbaiki untuk mencapai target 50.000 unit sepeda motor konversi hingga akhir tahun 2023.
Sehingga, ia berharap dengan adanya surat keputusan bersama yang ditandatangani lintas institusi dapat mempercepat implementasi solusi yang dibutuhkan, seperti percepatan mekanisme cek fisik dan administrasi terkait dokumen kendaraan dalam bentuk BPKB, STNK maupun pelat nomor.
Baca Juga: Elders Garage Diharapkan Jadi Pelopor Industri Skuter Listrik Konversi
"Ini sangat penting agar kendaraan dapat digunakan kembali di jalan raya," ungkap Luhut.
