POPULAR STORIES

Transjakarta Dan Angkot KWK Berintegrasi Layani Penumpang Ke Permukiman

Transjakarta dan Angkot KWK Berintegrasi Layani Penumpang ke Permukiman Penyerahan kesepatan kerja sama Transjakarta dengan KWK.

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menandatangani kerja sama dengan Koperasi Wahana Kalpika (KWK). KWK adalah koperasi angkutan kota (angkot) yang beroperasi di Ibu Kota. Kerja sama ini bertujuan supaya Transjakarta bisa terintegrasi dengan angkot.

Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono mengatakan, dengan adanya kerja sama ini, Transjakarta memiliki jaringan untuk mengambil penumpang ke permukiman. Pasalnya, saat ini Transjakarta tidak bisa menjangkau penumpang sampai ke permukiman.

"Banyak orang harus naik ojek atau angkot untuk ke halte Transjakarta. Nah KWK sampai ke permukiman. Sinergi ini bukan cuma untuk KWK dan Transjakarta, tapi semua masyarakat umum," ujar Budi usai penandatanganan di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu (23/3).

Oleh karena itu, katanya, pihaknya menggodok pelanggan Transjakarta tidak perlu membayar ketika mereka menggunakan KWK. Mereka cukup menunjukkan kartu layanan gratis pelanggan.

"Saya berpikir kalau angka benar, perhitungan kami pelanggan minimal tambah 30.000-40.000 penumpang per hari," katanya.

Setelah kerja sama ini dijajaki, ke depannya di lima wilayah DKI, angkot KWK ini akan beroperasi dan terintegrasi dengan Transjakarta.

Setidaknya saat ini terdapat 6.285 unit angkot KWK dengan 78 trayek. Pengintegrasian dengan Transjakarta ini akan dilakukan secara bertahap, setidaknya sebanyak 2.000 armada terlebih dahulu.

Budi menjelaskan, pendekatan kepada KWK untuk bekerja sama sudah dibicarakan sejak Agustus 2016 lalu. Kerja sama ini juga dijalani sebagai bagian menuju ke revitalisasi angkutan umum yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Adapun para sopir dari KWK itu sendiri akan diberi seragam dan mereka nantinya akan melihat kartu pelanggan gratis atau kartu KWK yang ditunjukkan penumpang sebelum naik.

"Mau hitung rupiah per kilometer itu sewa. Sewa ini yang kami lihat menguntungkan pengusaha, ada standar pelayanan dan gaji. Kami juga bertanggung jawab agar hitung-hitungannya benar. Kami manfaatkan LKPP. Penggajian sopir diatur dengan pengurus," katanya.

Ketua KWK Muhammad La Ode Djeni Hasmar mengatakan, adanya kerja sama ini pihaknya menerima kontribusi dari Transjakarta. Adapun, untuk integrasi antara KWK dan Transjakarta ini dijembatani dengan kartu yang kemudian disebut sebagai Kartu Sahabat KWK.

"Kalau ada penumpang tidak bawa kartu, tarif normal. Kartu nanti diperlihatkan ke sopir," katanya.

Kartu tersebut, katanya, akan ditaruh di terminal-terminal dan dijual dimana per kartunya berlaku untuk satu bulan dengan nilai Rp 10.000. Pemberlakuan kartu hanya di jam-jam tertentu, yakni pukul 05.00-09.00 WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB.

"Keuntungan kami tentu bisa melayani banyak penumpang,anggota KWK tidak perlu cari penumpang sendiri," pungkasnya.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mendukung kerja sama yang dilakukan oleh PT Transjakarta dengan KWK. Hal ini merupakan komitmen menjadikan angkutan pengumpan dalam layanan bus Transjakarta.

"Kerja sama yang dilakukan oleh PT Transjakarta dengan operator angkutan kota di Ibukota merupakan salah satu terobosan yang patut didukung. Ini dalam rangka menyelesaikan persoalan kemacetan di Ibu Kota," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Tubagus Arief, Rabu (22/3).

Dia mengatakan, pola transportasi makro di Jakarta telah diatur di dalam Peraturan Daerah (Perda).

"Adapun implementasinya, yakni moda transportasi di Ibukota di antaranya bus besar dan kecil, MRT dan LRT harus saling terintegrasi," katanya.

Dikatakan Tubagus, pelayanan bus Transjakarta tidak dimungkinkan melintas hingga ke ruas jalan permukiman di Ibu Kota sehingga membutuhkan kendaraan umum pengumpan dari permukiman hingga halte bus Transjakarta.