Sebagai pemilik mobil, tentu Sobat KabarOto harus selalu perhatikan tekanan angin ban, jangan sampai terlalu berlebihan ataupun kurang, karena akan sangat berbahaya ketika di jalan. Namun bagaimana kita tahu berapa ukuran tekanan angin ideal setiap mobil?

Sobat KabarOto mungkin tidak memperhatikan tekanan angin ban kalian kalau sudah lama tidak isi angin sehingga terlalu rendah, atau justru sebaliknya saat mengisi angin terlalu tinggi. Keduanya memang berbahaya, namun mana lebih bahaya? Begini penjelasannya.

Michelin pabrikan ban asal Prancis membuat gebrakan baru. mereka memproduksi ban tanpa angin yang diberi nama Uptis. Ban ini telah melalui rangkain uji coba, sejak 2019 lalu. Dan menuyrut rencana akan mulai dipasarkan pada tahun 2024 mendatang. Uptis sendiri merupakan singkatan dari Unique Puncture-proof Tyre System. ban ini kontstruksinya dibuat khusus, dengan bentuk jari-jari yang tahan terhadap tusukan benda tajam dan juga kempis.

Masuki musim penghujan berkendara jadi harus lebih berhati-hati. Pasalnya, jalanan menjadi licin serta visibilitas akan lebih rendah. Goodyear menjelaskan bahwa hal penting dalam berkendara adalah menguasai empat ban yang responsif.

Saat ini pengisian Nitrogen untuk kendaraan bermotor hanya berada di SPBU saja. Konsumen yang rumahnya jauh dari SPBU kesulitan untuk mengisi Nitrogen, padahal ban kendaraannya sudah berkurang dan butuh segera diisi. Untuk mengatasi masalah itu, My Nitro pun hadir di mini market Alfa. Saat ini, My Nitro baru memiliki 13 outlet, dan targetnya 1.000 outlet selama satu tahun. My Nitro memiliki alat pengisian yang canggih dengan sistem touchscreen.

Produsen ban kelas dunia Hankook Tire memperkenalkan konsep ban tanpa tekanan angin, iFlex. Ban yang berasal dari negeri gingseng Korea ini berhasil menciptakan ban dengan teknologi canggih untuk masa depan.