Ini 10 Inovasi Lamborghini Aventador Selama 10 Tahun

Rizky Hidayat Kamis, 01 Juli 2021

KabarOto.com – Pada bulan Maret 2011 di Jenewa, saat peluncuran Lamborghini Aventador LP700-4 pertama kali saat itu sebagai sebuah produk supercar masa depan dari pabrikan mobil asal Italia.

Tepat pada tanggal 30 Juni lalu, pihak Automobili Lamborghini merayakannya dengan menjelaskan sepuluh inovasi yang diberikan untuk Aventador selama satu dekade terakhir.

Baca juga: Tak Pengaruh Covid-19, Konsumen Tunggu Antrian Lamborghini

Nilai utama dari Lamborghini Aventador bukan hanya tentang mesin V12 N/A saja. Tetapi, memiliki inovasi teknis dan teknologi yang diperkenalkan selama bertahun-tahun dengan empat versi berbeda yaitu LP700-4, Superveloce, S, dan SVJ. Berikut 10 inovasi Aventador

1. Serat Karbon

Aventador LP700-4 menjadi produk pertama menggunakan sasis berbahan serat karbon. Dengan jenis sasis monokok berbahan karbon ini telah dipantenkan yang disebut sebagai ‘Single Shell’. Yang menggabungkan kokpit mobil, lantai, dan atap dalam satu struktur, sehingga memastikan kekakuan struktural yang sangat tinggi.

Sasis Aventador

Bersama dengan dua sub-frame aluminium depan dan belakang. Penggabungan ini merupakan solusi teknik yang menawarkan kekakuan dan bobot yang sangat ringan hanya 229,5 kg. Bagian atap Aventador versi Roadster terdiri dari dua bagian yang seluruhnya terbuat dari serat karbon ini memiliki bobot kurang lebih 6 kg saja.

Untuk varian Superveloce, pada panel pintu dan kusennya sudah ditingkatkan dengan material komposite superlightwheight (SCM). Dan untuk bagian interiornya menggunakan teknologi Carbon Skin ini diklaim sangat ringan yang dikombinasikan dengan resin khusus. Bahan ini sangat lembut saat disentuh, tidak mudah aus, dan sangat fleksibel.

2. Penggerak empat roda

Kekuatan mesin Aventador perlu memiliki transmisi yang andal guna memberikan pengalaman berkendara yang terbaik. Dengan distribusi torsi yang dikontrol secara elektronik antara roda depan dan belakang ini berdasarkan tiga komponen. Tiga komponen itu adalah: distribusi torsi Haldex, diferensial self-locking belakang dan diferensial depan yang beroperasi bersama Electronic Stability Program (ESP).

Dalam waktu beberapa milidetik, sistem ini dapat menyesuaikan distribusi torsi saat kondisi tikungan maupun kondisi kritis saat kehilangan kendali ini dapat mentransfer 60% torsi ke gardan depan sesuai dengan mode yang dipilih pengemudi.

3. Suspensi

Sejak pertama kali meluncur, Aventador telah dilengkapi sistem suspensi Push Rod yang inovatif. Sistem ini terinspirasi dari Formula 1, dengan memiliki batang yang dipasang pada bagian bawah hub setiap roda yang menghantarkan (mendorong) gaya ke pegas peredam kejut yang dipasang secara horizontal di bagian atas rangka, baik di bagian depan maupun belakang.

Untuk Aventador Superveloce, sistem Push Rod ditingkatkan dengan magnetorheological shock absorber (MRS) yang memiliki respon lebih cepat dan lebih stabil saat melewati tikungan. Selain itu, ada fitur suspensi adaptif untuk mengurangi gejalan front-end diving saat melakukan pengereman.

4. Gearbox robot Independent Shifting Rod (ISR)

Gearbox ISR

Aventador memiliki transmisi dengan sistem robot dan memberikan kejutan pada tahun 2011 untuk kelas super sport produksi massal. Dengan sistem 7 percepatan ini memiliki pergantian gigi yang sangat cepat. Tidak lupa, ada sistem Gearbox Independent Shifting Rod (ISR) yang terhubung dengan paddle shift berbahan serat karbon. Sistem ini memungkinkan Aventador mencapai waktu perpindahan gigi hanya 50 milidetik saja.

Baca juga: Lamborghini Huracán Super Trofeo EVO2, Lebih Beringas!

5. Pilihan mode berkendara dan Mode EGO

Kustomisasi gaya mengemudi juga telah berkembang bersama Aventador. Mode Aventador menawarkan lima gaya gearbox : tiga manual (Strada, Sport dan Corsa) dan dua otomatis (Strada-auto dan Sport-auto). Namun, untuk Aventador Superveloce mode-mode ini sudah mengalami peningkatkan untuk memberikan sensasi berbeda untuk pengemudi.

Tampilan istrumen kluster saat mode EGO

Superveloce memiliki tiga mode sistem Drive Select (Strada, Sport dan Corsa), yang mampu menyesuaikan mesin, transmisi, diferensial, shock dan kemudi. Tidak berhenti di situ, varian Aventador S memiliki empat mode berbeda yakni, Strada, Sport, Corsa, dan EGO. Untuk mode EGO ini memungkinkan pengemudi untuk memilih dari beberapa profil konfigurasi tambahan yang dapat disesuaikan dengan memilih kriteria yang disukai untuk traksi dan kemudi.

6. Lamborghini Dinamica Veicolo Attiva (LDVA)

Aventador memiliki kontrol longitudinal yang berasal dari Lamborghini Dinamica Veicolo Attiva (LDVA – Lamborghini Active Vehicle Dynamics). Sistem ini seperti Electronic Stability Control (ESC) yang ditingkatkan yang diperkenalkan pertama kali pada Aventador S. Dengan kontrol traksi dan penanganan kendaraan yuang lebih cepat dan tepat.

Bisa dibilang LDVA sejenis otak elektronik yang menerima informasi secara real-time yang akurat tentan pergerakan kendaraan melalui input yang dikirim oleh semua sensor mobil. Oleh karena itu dapat langsung menentukan pengaturan terbaik dan menjamin penanganan terbaik untuk semua kondisi mengemudi.

7. Aerodinamica Lamborghini Attiva 2.0 dan LDVA 2.0

Untuk meningkatkan daya tahan dan kinerja Aventador, sistem Aerodinamica Lamborghini Attiva (ALA) 2.0 diperkenalkan pada versi SVJ serta sistem LDVA generasi kedua yang ditingkatkan.

Aventador SVJ

Sistem ALA yang dipantenkan oleh pabrikan berlogo banteng itu pertama kali muncul di Huracan Performante dan ditingkatkan ke ALA 2.0 di Aventador SVJ. Sistem tersebut dikalibrasi ulang untuk memperhitungkan akselerasi lateral mobil yang lebih besar, dan pada saat yang sama asupan udara baru dan desain saluran aerodinamika diperkenalkan.

Sistem ALA secara aktif memvariasikan beban aerodinamis untuk mencapai downforce tinggi atau koefisien drag yang lebih rendah. Flap aktif di splitter depan dan di kap mesin yang digerakan secara elektronik ini mampu mengarahkan aliran udara.

Untuk sistem LDVA 2.0 ini memiliki sensor inersia yang ditingkatkan yang mampu mengontrol semua sistem elektronik secara real-time, dengan flap sistem ALA diakftifkan dalam waktu kurang dari 500 milidetik untuk menjamin konfigurasi aerodinamis terbaik dalam kondisi apapun.

8. Kemudi semua roda

Saat Aventador S hadir, sistem kemudi semua roda hadir untuk memberikan kelincahan yang lebih besar sat kecepatan rendah dan meningkatkan stabilitas saat kecepatan tinggi. Sistem ini dikombinasikan dengan Lamborghini Dynamic Steering (LDS) di as roda depan untuk menjamin repson yang lebih alami dan memberikan radius putar lebih kecil di tikungan yang lebih sempit.

Aventador S

Sistem ini juga disesuaikan untuk diintegrasikan dengan sistem Lamborghini Rear-wheelSteering (WRS). Dua aktuator terpisah bereaksi dalam waktu lima milidetik terhadap kemudi, guna memungkinkan penyesuaian sudut waktu nyata dan keseimbangan yang lebih baik.

Baca juga: Ferrari 296 GTB, Imbangi Kemampuan Hypercar

9. Sistem Start/Stop

Sejak 2011, Lamborghini berkomitmen mengurangi polusi, dan efisiensi bahan bakar. Dari versi LP700-4 sudah memiliki sistem stop/start yang inovatif dan cepat untuk menyimpan daya listrik ini memungkinan pengurangan konsumsi bahan bakar.

Tenaga listrik ini mampu menghidupkan kembali mesin V12 dengan sangat cepat saat berhenti di lampu merah dalam waktu sekitar 180 milidetik. Alias, sistem ini lebih cepat daripada sistem stop/start konvensional.

10. Sistem Penonaktifkan Silinder

Teknologi kedua yang meningkatkan efisiensi adalah Cylinder Deactivation System (CDS). Saat mobil berjalan sekitar 135 kpj, sistem CDS akan mematikan 6 silindernya sehingga mesin bekerja layaknya mesin 6 silinder segaris.

Saat pengemudi menginjak gas lebih dalam, silinder yang mati akan cepat hidup kembali berkat sentuhan akselerator. Dengan sistem CDS ini, pihak pabrikan klaim mampu mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 7% dan polusi 20%.

Inovasi tampilan depan Aventador

Bagikan

Baca Original Artikel